PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Desa Rembang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan kini menjadi bintang gemilang dalam perjalanan pemberdayaan masyarakat. Di balik suksesnya, terdapat peran penting dari kelompok penggagas kegiatan pemberdayaan yang terdiri dari para peneliti bidang bahasa, budaya, dan kewirausahaan, dari Universitas PGRI Wiranegara (Uniwara) Pasuruan.
Uniwara telah berkomitmen selama 2 tahun penuh dalam menjalankan program pengembangan potensi Desa Rembang, mengawali inovasi riset pada tahun 2022 dan melanjutkannya dengan program konstruktif pada tahun 2023.
Baca Juga: Kios Bunga Mbak Yah Pernah Kirim Bunga ke Pontianak dan Lombok
Pada tahun pertama, Tim Pengembangan Inovasi Riset Mahasiswa Uniwara menciptakan terobosan luar biasa dengan mengembangkan produk turunan alternatif teh bunga sedap malam. Produk ini kemudian diberi nama teh tuberosa, menggabungkan keunikan nama latin sedap malam dengan kualitas rasa yang istimewa.
Inovasi ini bukan hanya mengangkat nilai produk lokal, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat Desa Rembang.
Tahun 2023 menjadi babak baru dalam perjalanan Uniwara di Desa Rembang. Ada dua tim yang terlibat dalam memperkuat kontribusi mereka. Tim pertama, terdiri dari mahasiswa, melanjutkan eksplorasi produk turunan dengan mengembangkan sirup bunga sedap malam dan saripati bunga.
Baca Juga: Mahasiswa Pasuruan Raya Gelar Deklarasi Pemilu Damai
Langkah ini tidak hanya menciptakan diversifikasi produk, tetapi juga meningkatkan nilai tambah bagi bunga sedap malam, sumber utama penghidupan masyarakat.
Tim kedua, yang terdiri dari dosen Uniwara, membawa konsep rekonstruksi lanskap bahasa dan pemanfaatan eco-folklor ke dalam fokus. Aktivitas ini bertujuan untuk memperkuat identitas budaya lokal dan kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.
Dengan keterampilan dan pengetahuan yang mendalam dalam bidang bahasa dan budaya, tim dosen berupaya menghadirkan pendekatan yang holistik untuk meningkatkan potensi Desa Rembang.
Baca Juga: Ensiklopedia dan Dongeng Bunga Sedap Malam: Eksplorasi Pendidikan di Desa Edu-Wisata Rembang
Keberhasilan program ini sejalan dengan komitmen Uniwara dalam memberdayakan masyarakat melalui pendekatan berbasis riset dan inovasi.
Melibatkan para peneliti bidang bahasa, budaya, dan kewirausahaan, membawa dampak positif yang tidak hanya terasa dalam peningkatan ekonomi masyarakat, tetapi juga dalam pelestarian budaya lokal dan lingkungan.
Melalui kegiatan rekonstruksi lanskap bahasa dan pemanfaatan eco-folklor, Desa Rembang semakin mengukuhkan diri sebagai destinasi wisata edukasi berkelanjutan.
Baca Juga: ITSNU Resmi Transformasi ke UNU Pasuruan, Muzammil: Sinergi Pembelajaran PT dengan Pesantren
Inisiatif ini juga memberikan inspirasi bagi desa-desa lain untuk menjalankan program serupa, menjadikan Uniwara sebagai agen perubahan yang mendorong kemajuan berkelanjutan di tingkat lokal.
Penting untuk mencatat bahwa keterlibatan Uniwara bukanlah sekadar proyek singkat, melainkan sebuah komitmen jangka panjang untuk membantu masyarakat Desa Rembang mencapai kemandirian ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.
Dengan kolaborasi yang kuat antara peneliti, mahasiswa, dan masyarakat lokal, program ini menjadi contoh teladan bagi universitas dan lembaga pendidikan tinggi lainnya dalam memberikan dampak positif di masyarakat.
Baca Juga: Wujudkan SDM Berkualitas, Wakil Wali Kota Pasuruan: Diperlukan Sinergi Berbagai Pihak
Desa Rembang, yang dulu dihadapkan dengan tantangan, kini menjadi percontohan transformasi positif yang memancarkan sinar harapan bagi masa depan yang lebih cerah.
Kegiatan ini didukung pendanaannya oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, melalui skema hibah program pengabdian kepada masyarakat tahun 2023 melalui sistem informasi Bima (basis informasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat). (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News