PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Desa Rembang melalui kolaborasi inspiratif dengan Universitas PGRI Wiranegara (Uniwara) Pasuruan, telah merancang suatu inovasi luar biasa dalam dunia pendidikan desa.
Fokusnya bukan hanya pada pengembangan ekonomi berkelanjutan, tetapi juga pada perubahan paradigma melalui media edukasi unik. Ensiklopedia dan Buku Dongeng Bunga Sedap Malam menjadi bintang dalam perjalanan pendidikan desa wisata ini.
Baca Juga: Kios Bunga Mbak Yah Pernah Kirim Bunga ke Pontianak dan Lombok
Langkah pertama yang diambil Uniwara bersama masyarakat Desa Rembang adalah menggali potensi lokal, terutama pada sektor pertanian bunga sedap malam dan eco-folklor.
Dalam perjalanannya, tim peneliti dan pengembang dari Uniwara merancang produk edukasi yang tidak hanya merefleksikan kearifan lokal, tetapi juga meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
Produk pertama yang dihasilkan adalah Ensiklopedia Bunga Sedap Malam. Buku ini bukan hanya menjadi sumber pengetahuan tentang pertanian bunga sedap malam, tetapi juga mencakup aspek-aspek ekologis, sejarah, dan budaya seputar bunga ini.
Baca Juga: Kolaborasi Uniwara dan Warga Desa Rembang Hasilkan Gagasan Desa Edu-Wisata Bunga Sedap Malam
Dengan penyampaian informasi yang menarik dan ringan, ensiklopedia ini menjadi panduan lengkap bagi masyarakat dan wisatawan yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai kekayaan bunga sedap malam.
Selain ensiklopedia, tim pengembang juga merancang Buku Dongeng Bunga Sedap Malam. Buku ini menjadi media penceritaan yang menarik, mengaitkan nilai-nilai lokal dengan kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Wujudkan SDM Berkualitas, Wakil Wali Kota Pasuruan: Diperlukan Sinergi Berbagai Pihak
Dongeng-dongeng ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pesan moral, memperkaya khazanah budaya, dan merangsang imajinasi anak-anak. Buku ini diharapkan dapat menjadi alat pembelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak Desa Rembang.
Dua produk tersebut diintegrasikan sebagai bagian dari upaya pengembangan desa wisata berbasis potensi pertanian dan eco-folklor. Langkah ini dirancang untuk memaksimalkan potensi desa sebagai destinasi wisata edukasi yang berkelanjutan.
Melibatkan masyarakat desa sebagai pelaku utama, kedua produk ini diimplementasikan sebagai media pembelajaran di sekolah-sekolah setempat dan pusat informasi desa.
Baca Juga: Hadiri Wisuda Universitas PGRI Wira Negara, Gus Ipul Berpesan Lulusan Ingat Jasa Orang Tua
Penyusunan buku ensiklopedia dan buku dongeng membawa manfaat besar bagi pendidikan di Desa Rembang. Masyarakat, terutama anak-anak, dapat dengan mudah mengakses informasi tentang bunga sedap malam dan eco-folklor, sehingga meningkatkan pemahaman dan kecintaan terhadap potensi lokal.
Selain itu, kedua produk ini memperkaya sumber daya pendidikan di desa, menjadi pijakan kuat untuk pengembangan kurikulum berbasis lokal.
Keberhasilan penyusunan buku ensiklopedia dan buku dongeng tidak hanya menciptakan produk edukasi yang bernilai tinggi, tetapi juga memberikan momentum besar dalam perubahan paradigma pendidikan di Desa Rembang.
Baca Juga: Tingkatkan Penerimaan Pelajar ke PTN, Humas Unej: Guru BK Harus Mampu Petakan Kemampuan Siswa
Desa ini yang semula dikenal sebagai sentra pertanian bunga sedap malam, kini juga meraih prestasi sebagai pusat pendidikan berbasis potensi lokal dan eco-folklor.
Pengalaman Desa Rembang menjadi bukti bahwa pendidikan tidak harus terbatas pada dinding kelas. Dengan memanfaatkan potensi lokal, menjaga kearifan lokal, dan mengintegrasikannya ke dalam proses belajar, Desa Rembang membangun fondasi yang kokoh untuk generasi penerus yang cerdas dan peduli terhadap lingkungan.
Melalui buku ensiklopedia dan buku dongeng, Desa Rembang membuka pintu dunia pendidikan yang menginspirasi. Tidak hanya bagi warganya sendiri tetapi juga bagi desa-desa lain yang ingin mengikuti jejak sukses ini.
Baca Juga: Kembangkan Wisata Religi Terintegrasi, Gus Ipul Teken MoU dengan UIN Sunan Ampel Kota Pasuruan
Kegiatan ini didukung pendanaannya oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, melalui skema hibah program pengabdian kepada masyarakat tahun 2023 melalui sistem informasi Bima (basis informasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat). (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News