BANGKALAN,BANGSAONLINE.com - Warga Bangkalan dikejutkan penemuan mayat pria di semak-semak akses pesarean Syaikhona Klolil di Kecamatan Socah, Bangkalan.
Identitas jasad yang ditemukan Sabtu, (6/1/2024) di semak rawa-rawa Jl Kinibalu Desa Bilaporah sudah terungkap.
Baca Juga: Polres Pamekasan Gelar Rilis 16 Pelaku yang Ditangkap atas Kasus Judi Online dan Konvensional
Berdasarkan hasil outopsi, korban bernama Moh Hifni (17) warga Desa Lergunong, Kecamatan Klampis.
Dugaan sementara siswa SMK Pelayaran itu menjadi korban pembunuhan, lalu untuk menghilangkan barang jejak jasadnya dibuang di semak-semak.
"Korban atas nama Moh Hifni, siswa SMK Pelayaran asal Desa Lergunong Klampis. Dugaan sementara, dia menjadi korban pembunuhan," ungkap Kapolres Bangkalan, Febri Ismanjaya saat dikonfirmasi, Minggu (7/1/2024).
Baca Juga: Polres Sampang Gelar Tes Urine Dadakan pada Personel Unit Jatanras
Terungkapnya identitasnya korban lanjut Herly, juga mengungkapkan pelaku merupakan kakak beradik temen sekolah korban.
Tersangka MFA (18) dan MRAJ (17) warga Kelurahan Mlajah Bangkalan.
Motif pembunuhan itu dilatarbelakangi sakit hati, karna korban mengungkap aib yang dimiliki pelaku utama MFA disekolahnya.
Baca Juga: Mahasiswa Hingga Rektor UTM Unjuk Rasa, Desak Polres Bangkalan Hukum Mati Pelaku Pembakar Mahasiswi
Berdasarkan sakit hati itu, pelaku bersekongkol dengan MRAJ untuk membalas dendam.
"Kedua pelaku janjian untuk balas dendam, kemudian mereka berdua mengajak korban untuk ketemuan di salah satu warung kopi. Setelah dari warung kopi itu, korban diajak ke wilayah Jl. Kinibalu, alasannya mau mengecek pancingan ikan milikya," ujar Herly.
Setibanya di lokasi, MFA turun lebih dulu ke lokasi pemancingan dan tidak lama berselang meminta tolong pada korban untuk mengecek pancing miliknya yang ditaro untuk mengelabui korban.
Baca Juga: Dewan hingga Akademisi Desak Polisi Jerat Pembunuh Mahasiswi di Bangkalan dengan Hukuman Mati
"Saat mengecek itu, kepala korban langsung dipiting dan di pukuli oleh kedua tersangka hingga lemas. Ketika lemas, keduanya menenggelamkan kepala korban ke rawa hingga akhirnya meninggal," jelas Herly.
Sementara keluarga korban, Ahmad Muafa mengatakan bahwa korban sudah hilang sejak Kamis (4/1/2024) tepatnya usai pamit ke orang tuanya untuk berangkat sekolah.
Pihaknya beserta orang tua koban, mencari keberadaannya selama 3 hari namun tidak kunjungan ditemukan.
Baca Juga: Netizen Telusuri Medsos Pembunuh Mahasiswi di Bangkalan
Hingga akhirnya, mendapat kabar ada penemuan mayat dengan ciri-ciri hampir mirip dengan keponakannya itu.
"Kami sangat terpukul atas kejadian itu, karena selama ini keponakan kami tidak punya riwayat bakal, apalagi memiliki masalah dengan orang lain. Korban kami jemput sekitar pukul 04.00 wib ke RSUD Syamrabu untuk dikebumikan," pungkasnya. (uzi/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News