Simak Bahaya Konsumsi Makanan Pedas Menurut Ahli

Simak Bahaya Konsumsi Makanan Pedas Menurut Ahli Simak Bahaya Konsumsi Makanan Pedas Menurut Ahli. Foto: Ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Makanan pedas kian hari semakin disukai oleh anak-anak muda. Makanan pedas terasa sangat menantang karena menyediakan level-level tertentu.

Amanda salah satu mahasiswa lulusan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menyebutkan bahwa dirinya kerap mencicipi makanan pedas yang sering di media sosial, seperti ramyeon, tteokbokki, kimchi, odeng, bakso, seblak, soto, bibimpap, bakso asi, dan lainnya.

"Kalau makanan Indonesia ya bakso, soto pokoknya makanan kuah. Itu wajib pakai sambel yang banyak, yang penting masih di batas kemampuanku," tutur Amanda.

Amanda mengaku, mulai menyukai makanan pedas karena terpengaruh oleh tontonan drama korea (drakor), sehingga dirinya ingin terus mencicipi makanan pedas baru lainnya.

"Makanan pedas itu menantang. Nah kebetulan saya suka drakor. Kan banyak tayangan di drakor yang nunjukin makanan Korea, dari situ saya jadi pengen nyoba. Kalau lagi pengen makan pedes, biasanya ke Lawson, Go Ramyeon, Dak Nalgae," tutur Amanda.

Vilda Ana Veria Setyawati, S.Gz, M.Gizi selaku Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) mengatakan bahwa makanan pedas memiliki dampak buruk bagi tubuh, khususnya untuk orang yang mempunyai penyakit lambung.

Vilda mengatakan, penggunaan cabai instan pada makanan yang berlebihan akan meningkatkan produksi asam lambung (asam klorida HCl).

"Kalau makanan pedas dikonsumsi oleh orang yang punya penyakit lambung, apalagi perut masih kosong, itu bisa memperparah kondisi lambungnya. Karena meningkatkan produksi HCl," jelas Vilda.

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO