BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Desa Sukoharjo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, bersama warga, perguruan tinggi, serta beberapa organisasi masyarakat sipil menanam pohon dalam rangka konservasi lingkungan, dan pengembangan kawasan agroforestri setempat, Minggu (4/2/2024).
Penanaman dimulai pada pukul 07.00 WIB, kemudian dilanjutkan dengan acara sarasehan lingkungan dan pementasan seni pertunjukan teater yang bertemakan lingkungan.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
Kepala Desa Sukoharjo, Sulistiyawan, menyebut kegiatan ini bakal dilakukan secara rutin, dan akan menjadi agenda mingguan.
"Rencananya ini akan jadi gerakan masyarakat Desa Sukoharjo. Penanaman pohon ini akan rutin dilakukan, tujuan salah satunya untuk mengurangi dampak pemanasan global," tuturnya.
Penanaman pohon ini muncul dari kepedulian dan kesepahaman bersama, antara pemerintah desa setempat, warga, akademisi, dan beberapa pegiat organisasi masyarakat sipil mengenai kondisi kerusakan lingkungan yang makin parah dan krisis iklim.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
Kenaikan suhu bumi yang sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat, krisis iklim, cuaca ekstrem, serta pergantian musim yang makin tidak menentu.
"Desa Sukoharjo merupakan salah satu desa penghasil migas di Bojonegoro, dengan demikian Sukoharjo termasuk ikut menyumbang emisi karbon yang menyebabkan krisis iklim global. Gerakan penghijauan ini merupakan bagian dari tanggunjawab moral kami untuk berkontribusi dalam penyerapan emisi," urai Sulistiyawan.
Ia menyatakan, kegiatan konservasi dan pengembangan kawasan Agroforestri Desa Sukoharjo bertujuan untuk pembangunan lingkungan dan juga peningkatan pendapatan warga melalui pengembangan budi daya tanaman buah-buah yang memiliki nilai ekonomis.
Baca Juga: Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan
"Jika pengembangan Agroforestri ini berhasil, kami juga akan membangun taman arboretum, sehingga ke depannya kita bisa mengembangkan ekowisata atau wisata berbasis alam," katanya.
Konservasi dan pengembangan Agroforestri Desa Sukoharjo mendapat apresiasi Direktur Bojonegoro Institute, Aw Saiful Huda. Disebutkan, Bojonegoro Institute selama ini telah menjalin kerja sama dan mendampingi Pemerintah Desa Sukoharjo untuk penguatan kelembagaan dan pengembangan inovasi percepatan pengentasan kemiskinan desa.
"Kami melakukan kegiatan SLA (Sustainable Livelihood Approach) yang dipandu saudara Agni Paribrata dari EJEF (East Java Ecotourism Forum). Kesimpulan sementara terhadap 5 (lima) modal penghidupan, eksploitasi terhadap sumber daya alam belum menimbulkan multilply effect bagi beberapa parameter penghidupan masyarakat desa setempat," paparnya. (nur/mar)
Baca Juga: Baru Sebulan Musim Kemarau, Satu Desa di Bojonegoro Sudah Terdampak Kekeringan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News