SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa punya pandangan menarik tentang Tahun Baru Imlek yang hari ini dirayakan oleh para umat Konghucu.
Menurut Khofifah, peringatan Tahun Baru Imlek sejatinya juga menjadi peringatan kepada sosok Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Baca Juga: Tampil Memukau di Debat ke-2, Khofifah-Emil Paparkan Tata Kelola Pemerintahan yang Terbukti Berhasil
"Gus Dur lah yang menetapkan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur nasional. Karenanya, kita tidak pernah melupakan bagaimana sosok Gus Dur yang penuh dengan toleransi dan perdamaian. Jadi makna mencintai negeri ini adalah bagaimana kita bersama-sama bisa menjaga persatuan, persaudaraan, serta harmoni di dalam keberagaman," kata Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Sabtu (10/2/2024).
Gubernur Khofifah mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2575 Khongzili kepada umat Khonghucu di tanah air dan seluruh warga masyarakat yang merayakannya.
"Atas nama pemerintah dan masyarakat Jawa Timur, kami mengucapkan selamat merayakan Imlek 2024. Semoga Imlek tahun ini membawa sukacita, kebahagiaan, kesehatan, dan kemakmuran yang berlimpah bagi Anda dan keluarga. Xin Nian Kuaile, Gongxi Facai," kata Khofifah.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Atom, Khofifah Borong Jajanan Tradisional dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
Gubernur Khofifah menekankan pentingnya menjaga persaudaraan dan harmoni dalam keberagamaan. Apalagi, Imlek tahun ini berdekatan dengan pengelenggaraan pemilu 14 Februari 2024.
Arek Suroboyo itu mengajak seluruh masyarakat menggunakan hak pilihnya secara bertanggung jawab dan saling menghormati perbedaan pilihan. Menurut dia, semua kontestan dalam pemilu 2024 adalah putra terbaik Indonesia.
"Kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa adalah modal utama dalam pembangunan. Ini yang harus kita jaga bersama, jangan sampai beda pilihan membuat kita pecah, tercerai berai," tambah Khofifah.
Baca Juga: Khofifah dan Eri Cahyadi Kompak Hadiri Ta’dzim Maulid Nabi Muhammad SAW di GBT
Khofifah juga berharap, keberagaman dijaga bahkan diikat dengan sikap dan suasana saling mempercayai dan suasana saling memahami serta saling menghormati. Sehingga muncul understanding (kesepahaman), yang menghasilkan respect (menghormati), dan trust (mempercayai).
Menurut dia, di Tahun Baru Imlek, tolerasi, persatuan dalam harmoni keberagaman utamanya di Jawa Timur harus terus terjalin harmonis. Sehingga hal tersebut bisa mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. (dev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News