Masuknya AHY ke Kabinet, Pengamat Politik Sebut Jokowi Butuh 'Back Up'

Masuknya AHY ke Kabinet, Pengamat Politik Sebut Jokowi Butuh Dua menteri baru hasil reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo masing-masing memiliki target tinggi. Foto: Humas Setkab.

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Masuknya Ketua Umum , Agus Harimurti Yudhoyono () sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), menandakan bahwa Jokowi sudah terlepas dari bayang-bayang dan ketua umumnya, Soekarnoputri.

"Penunjukan sebagai menteri mengindikasikan bahwa Jokowi tak perlu lagi berkomunikasi dengan PDI-P sebagai partainya. Ini efek hubungan Jokowi dan PDI-P yang kian memburuk," kata pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayinto, mengutip Kompas.com, Rabu (21/02/2024).

Baca Juga: Emil Dardak: 38 DPC Demokrat se-Jatim Satu Suara Dukung AHY Jadi Ketua Umum Lagi

dengan Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), diketahui memiliki sejarah ketidakakuran.

Selain itu, keputusan ini diambil oleh Jokowi, setelah hubungannya dengan dan PDI P kian memburuk.

Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Ucapkan Belasungkawa Meninggalnya Bendum Partai Demokrat akibat Kecelakaan

dan Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diketahui memiliki sejarah ketidakakuran.

Keputusan Jokowi memasukkan Demokrat ke kabinet pun diambil setelah hubungannya dengan PDI-P dan memburuk.

Jokowi dengan tak pernah lagi muncul di publik secara berbarengan setelah penunjukkan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga: Jokowi Disebut Mau Bisnis Rumput Laut, Beberapa Menteri Sering Sowan ke Solo

Dengan ini, Adi pun melihat masuknya ke kabinet menunjukkan bahwa Jokowi tak terikat siapapun soal reshuffle.

"Sepertinya Jokowi ingin tunjukkan bahwa Jokowi tak ada persoalan dengan , Demokrat, dan SBY selama ini, beda dengan PDI-P," ujar Adi.

Menurut Adi, pelantikan sebagai menteri kabinet Jokowi, dapat dipandang sebagai penghargaan Jokowi karena Demokrat telah mendukung pasangan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Baca Juga: PBNU Bela Jokowi Mati-Matian, Tambang Tak Kunjung Diberikan

"Apa pun judulnya, paslon nomor 2 adalah jagoan Jokowi," kata dia.

Sementara itu, Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menyebutkan masuknya ke kabinet, karena Jokowi saat ini membutuhkan “Back Up” karena hubungannya yang renggang dengan PDIP.

"Masuknya Demokrat ke pemerintah itu sebagai back up politik bagi Jokowi karena saat ini PDI-P tak lagi dukung Jokowi, walaupun masih ada di kabinet," kata Ujang. (rif)

Baca Juga: Prabowo Punya Hutang Budi Politik pada Jokowi? Lunas! Ini Faktanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO