TUBAN, BANGSAONLINE.com - Tidak kunjung aktifnya status Perguruan Tinggi (PT) seperti yang dijanjikan Rektor UNIROW, Hadi Tugur dalam waktu sebulan membuat mahasiswa UNIROW gerah. Siang tadi (30/7) mereka berbondong-bondong ke kampus dan mengajak audiensi pihak rektorat. Dalam audiensi yang digelar di halaman utara kampus tersebut hadir pembantu Rektor I, II III serta seluruh dosen UNIROW.
Saat audiensi, ribuan mahaiswa dari berbagai jurusan tersebut menyampaikan 7 pokok tuntutan yang ditujukan pada Yayasan Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (PPL-PT) PGRI Tuban.
Baca Juga: Gaji Kecil, Viral #JanganJadiDosen, Kenapa Gaji ASN Depkeu, Depdagri, Pajak, BUMN Besar?
Tujuh pokok tuntutan tersebut yaitu:
- Bila terbukti ada ijazah palsu dan masyarakat atau alumni dirugikan, maka Rektor dan Dekan siap dituntut sesuai hukum yang berlaku.
- Jika dalam waktu satu bulan status nonaktif pada forlap dikti tidak pulih menjadi aktif, maka ketua perkumpulan, Rektor dan pimpunan kampus siap diadili sesuai hukum yang berlaku.
- Dalam tempo tiga bulan harus sudah ada laporan terbuka dari akuntan publik tentang kekayaan UNIROW.
- Bila terbukti Rektor melakukan KKN, maka Rektor siap dituntup sesuai hukum yang berlaku.
- Dalam jangka waktu satu bulan harus sudah ada kejelasan jumlah mahasiswa per prodi dan secara keseleruhan.
- Dalam waktu satu bulan anggota senat institut yang sekarang harus dibubarkan kerana tidak representatif dan segera dibentuk senat institut yang baru.
- Dalam jangka waktu enam bulan sudah rekrutmen dosen tetap sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Atas nama mahasiswa kami meminta pada ketua Yayasan PPL-PT PGRI Tuban (Totok Supijono,red), agar memperhatikan tujuh tuntutan kami,” ungkap Ahmad Juremi kepada BANGSAONLINE.com. (Baca juga: Istri Jadi Kaprodi PGSD, Rektor UNIROW Tuban Dituding Nepotisme)
Ahmad Juremi berharap, yayasan bisa menurunkan rektor dengan adanya tuntutan tersebut. Bahkan, mengganti semua rezim dalam jajaran senat UNIROW Tuban. “Semoga dengan audiensi ini menemui jalan keluar, sehingga tidak menggangu mahasiswa dalam melakukan pembelajaran di kampus UNIROW Tuban,” harapnya
Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Bahlil, Surokim: Lebih Baik Percaya Kampus Ketimbang Politikus
Ditambahkan Juremi sapaan akrabnya, Setelah audiensi ini perwakilan mahasiswa akan melayangkan surat kepada Pemerintah Kabupaten Tuban. Selain itu, mahasiswa juga akan mengirimkan surat kepada Kejaksaan Negeri Tuban agar ikut melakukan pengawalan terhadap tuntutan yang disampaikan mahasiwa. “Kami meminta kejaksaan juga ikut mengawal tuntutan kami terutama pada poin 3 dan 4,” bebernya.
Audiensi tersebut diketahui tidak dihadiri oleh Ketua Yayasan PPL-PT PGRI Tuban, Totok Supijono dengan alasan sakit. Selain itu, Rektor UNIROW, Hadi Tugur juga tidak hadir dengan alasan sedang berada di Jakarta guna bertemu Dikti untuk mengurus persoalan UNIROW. Karena kedua tokoh penting tersebut tidak hadir, rencananya audiensi akan dilanjutkan pada Senin (3/8) besok sekaligus rapat senat terbuka.
“Selanjutnya pada tanggal 3 agustus 2015 juga akan digelar pula rapat senat terbuka dengan mendatangkan Rektor dan ketua yayasan,” kata mahasiwa yang juga ketua BEM UNIROW Tuban ini. (wan/rvl)
Baca Juga: Kolaborasi Internasional, Pascasarjana Unisma Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi Malaysia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News