SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Belakangan media sosial dihebohkan oleh Tagar #JanganJadiDosen karena gajinya kecil. Bahkan seorang dosen muda kemudian meng-upload slip gajinya. Rp 2.400.600. Tak sampai Rp 2,5 juta. Jagat maya pun heboh.
“Dosen itu buruh,” kata Dr Hermanto Ja’far, dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.
Baca Juga: Guru Besar ITS Raih Penghargaan di Ajang BI Awards 2024
Ini memang ironis. Pada satu sisi dosen atau guru dituntut profesional dan bisa mencerdaskan generasi bangsa. Bahkan pada dosen juga dibebani Tri Dharma perguruan tinggi yang terdiri dari: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Tapi pada sisi lain, gaji dosen dan guru sangat kecil. Bahkan gaji guru ada yang hanya Rp100 ribu per bulan.
Lebih ironis lagi, pemerintah terkesan diskriminatif terhadap dosen dan guru.
Baca Juga: Klarifikasi Khofifah soal Hoaks Video Bagi-Bagi Santunan Usai Menang Pilbup Jatim
“Sesama ASN saya kadang iri terhadap gaji ASN tetangga (yang jauh lebih tinggi),” kata Dr Fadly Usman, Dosen Univesitas Brawijaya Malang yang alumnus Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (ITS) dan Universitas Miyazaki Jepang.
Dr Fadly Usman kemudian menunjukkan salah satu bukti ASN departemen keuangan atau BUMN yang gajinya jauh di atas dosen.
Padahal salah satu tugas negara atau pemerintah adalah mencerdaskan rakyat yang berarti harus memperhatikan kualitas pendidikan sekaligus kesejahteraan sumber daya manusia (SDM)-nya.
Baca Juga: Khasiat Air Rendaman Daun Ketumbar untuk Kesehatan Tubuh
Kenapa pemerintah Indonesia terkesan tidak menghargai ilmu atau orang berilmu? Padahal negara-negara lain sangat menghargai dosen dan huru. Mereka memberi gaji dosen atau guru sangat besar.
Nah, untuk mengetahui hal tersebut simak Podcast BANGSAONLINE yang kali ini menghadirkan narasumber Dr. Eng Fadly Usman, Dosen Universitas Brawijaya Malang yang juga Wakil Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu). Fadly Usman adalah alumnus Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) dan University of Miyazaki Jepang.
Selain Dr Fadly Usman, Podcast BANGSAONLINE juga mengundang Dr. Hermanto Ja'far, Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.
Baca Juga: Resep Kolak Pisang Bakar Nangka, Sajian Manis dan Praktis
Selamat menikmati sajian Podcast BANGSAONLINE yang kali ini dipandu M. Mas'ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News