BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Surokim, Wakil Rektor III Universitas Trunojoyo Madura (UTM) merespons pernyataan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia terkait adanya skenario di balik gerakan kampus yang mengkritik Presiden Joko Widodo.
Menurut Surokim, kritik atau gerakan moral yang dilakukan kampus kepada Presiden Joko Widodo lebih steril dari kepentingan politik daripada pernyataan Bahlil.
Baca Juga: 100 Mahasiswa Prodi Hukum Bisnis Syariah FKis UTM Ikuti Pendidikan dan Pelatihan Paralegal
"Gerakan moral kampus steril, genuine, murni, tidak ada kepentingan. Lebih baik mempercayai kampus ketimbang politikus," ucap Surokim usai deklarasi moral, Rabu (7/2/2024) kemarin.
Ia memastikan gerakan sivitas akademika, termasuk Universitas Trunujoyo Madura (UTM), bukan gerakan partisan.
"Kami tidak memihak kepada paslon siapa pun. Hal ini karena demokrasi kita saat ini tereduksi, maka perlu diluruskan, dikawal, dan meluruskan demokrasi. Meluruskan demokrasi adalah tugas abadi kampus," tegasnya.
Baca Juga: Optimalisasi dan Tantangan Literasi Menulis bagi Mahasiswa !!!
Gerakan moral sivitas akademika UTM, lanjut Surokim, murni gerakan kampus yang prihatin melihat kondisi demokrasi saat ini.
"Situasi ini perlu diingatkan kepada penguasa, dan perlu diingat bahwa gerakan moral sivitas akademika UTM bukan partisan. Kehadiran pimpinan sebagai bukti bahwa kampus akan terus mengawal jalannya demokrasi, demi menyelamatkan arah reformasi 1998. Hanya saat ini momentumnya dekat dengan tanggal 14 Februari," pungkasnya. (uzi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News