LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Memprihatinkan, kata itulah yang bisa menggambarkan kondisi bangunan utama dan ruang kelas di SMAN 1 Pronojiwo, Lumajang. Sebagai sekolah yang sering terdampak erupsi Semeru, beberapa bangunan di sana mengalami kerusakan dan belum ada perbaikan hingga saat ini.
SMAN 1 Pronojiwo berada di Dusun Tulungagungan, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Sekolah ini terletak sekitar 7 kilometer ke arah selatan Gunung Semeru.
Baca Juga: Alasan Prestasi, Keluarga Besar Ponpes Syarifuddin Lumajang Doakan Khofifah Jadi Gubernur 2025-2030
"Saat erupsi dan ada gempa, sudah dipastikan ada kerusakan. Saat hujan pasti bocor karena tidak sedikit pula genting yang jatuh," kata Kepala SMAN 1 Pronojiwo, Wartono, saat dikonfirmasi, Jumat (1/3/2024).
Diungkapkan, terkait dengan kerusakan akibat dampak erupsi Merapi, pihaknya sudah mengajukan proposal ke Bagian Sarpras Dinas Pendidikan Jawa Timur. Namun, sampai sekarang masih belum ditindaklanjuti.
Baca Juga: Sambangi Pasar Baru Lumajang, Khofifah Janji Lanjutkan Zakat Produktif untuk Usaha Ultra Mikro
Ia menjelaskan, pengajuan perbaikan yang disampaikan pihak sekolah itu antara lain perbaikan gedung utama yang sudah berusia 26 tahun. Di gedung utama ini terdapat ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah dan ruang tata usaha.
Selain itu, pihak sekolah juga mengajukan perbaikan 4 ruang kelas yang saat ini kondisinya sudah disanggah bambu. Ruang kelas yang rusak itu yakni ruang kelas XI IPA 1, IPA 2, dan IPA 3, dan XII IPS 3. Jumlah keseluruhan ruang kelas di SMAN 1 Pronojiwo sebanyak 18 kelas.
"Untuk gedung utama yang sering bocor sudah kami perbaiki tiga kali. Kami ingin ada perhatian serius dari dinas terkait agar keamanan dan kenyamanan kami dalam melaksanakan tugas terjamin," urai guru yang pernah mengajar di SMAN 2 Batu itu.
Baca Juga: Kampanyekan Paslon Indah-Yudha, Repnas Lumajang Bagikan Ikan Tongkol Gratis ke Pedagang
Ia menambahkan, karena lokasi sekolah sering dijadikan posko relawan saat terjadi erupsi, pihak sekolah juga mengajukan pengadaan gedung aula.
"Kami sering didatangi para relawan saat ada erupsi Merapi. Jadi menurut saya keberadaan aula di sekolah ini sangat perlu. Bahkan seringkali ada pelatihan kebencanaan dari berbagai instansi yang diselenggarakan di sekolah ini," pungkasnya. (asa/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News