SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Maraknya bencana hidrometeorologi di tengah ancaman cuaca ekstrem saat ini membuat BPBD Jatim terus memperkuat kolaborasi bersama para relawan, seperti pelatihan bersama komunitas relawan yang tergabung dalam Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim. Agenda tersebut berlangsung di area Taman Pendidikan Bencana BPBD Jatim, Minggu (3/3/2024).
Terdapat 100 peserta mewakili 63 lembaga relawan se-Jatim mengikuti kegiatan yang difokuskan pada materi Basic Vertical Rescue dan Pelatihan Dapur Umum ini. Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, dengan didampingi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bige Agus Wahjuono membuka langsung pelatihan yang dikemas dalam acara bertajuk 'Arisan Ilmu Nol Rupiah' ini.
Baca Juga: Masuk Musim Hujan, BPBD Ngawi Bersama Forkopimda Gelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana
Kegiatan juga dihadiri, Koordinator SRPB Jatim, Rachmad Subekti Kimiawan, dan sejumlah pemateri dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jatim, Poltekkes Kerta Cendikia, serta Galena Rescue. Gatot menegaskan, bencana adalah urusan bersama, dan BPBD tidak mungkin menangani semuanya sendiri, sehingga butuh kolaborasi dengan berbagai unsur pentahelix, termasuk para relawan.
"Bencana itu bisa terjadi kapan saja. Karena itu, butuh penguatan kapasitas semua unsur untuk mampu terlibat dalam penanganannya. Termasuk saat bencana yang terjadi di ketinggian dan kemampuan mendirikan dapur umum. Sebab BPBD itu bukan Superman. Karena itu butuh kolaborasi dengan berbagai elemen," tegasnya.
Baca Juga: Pimpin Apel Kesiapsiagaan Hadapi Banjir, Adhy Karyono Optimistis Jawa Timur Siap Hadapi Bencana
Ia juga berharap, para relawan dari unsur apapun bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di area Taman Pendidikan Bencana BPBD Jatim untuk pelatihan dan penguatan kapasitas. Tidak terkecuali, panjat tebing, Tenda Pendidikan bencana (Tenpina), ruang hening dan fasilitas edukasi kebencanaan lainnya.
Koordinator SRPB Jatim Rachmad Subekti Kimiawan berterima kasih dan apresiasi atas fasilitasi yang diberikan BPBD Jatim selama pelatihan ini. Menurut dia, animo peserta pelatihan kali ini sangat tinggi, utamanya dari kalangan relawan muda yang berasal dari berbagai daerah di Jatim.
"Pendaftaran kita buka hari Kamis dan hari Jumat kuota peserta sudah terpenuhi. Hari ini yang hadir lebih dari 100 orang. Arisan Ilmu Nol Rupiah ini merupakan yang ke-53. Terimakasih atas fasilitasi yang diberikan BPBD Jatim. Semoga kolaborasi bisa terus berlanjut di masa-masa," harapnya.
Baca Juga: Kalaksa BPBD Jatim Droping Air Bersih dan Tinjau Jembatan Putus di Trenggalek
Sementara, Rizqy Tasnima Fadhila, salah satu peserta dari Mahasiswa Manajemen Bencana S2 Unair mengaku sangat senang dengan pelatihan kali ini. Baginya, pelatihan ini merupakan yang pertama kali diikuti. Materi yang didapatkan juga sangat menarik sekali.
"Kami berharap ada pelatihan-pelatihan lagi yang seperti ini dengan tema yang berbeda," ujarnya.
Hal yang senada juga disampaikan Wahyu Eka Sari dari Seribu Senyum Volunteer, Surabaya. Ia menganggap, selama pelatihan mulai awal hingga akhir berlangsung sangat seru sekali, banyak pelajaran dan pengalaman yang bisa diambil dari proses pelatihan ini, termasuk bertambahnya teman dari berbagai relawan.
Baca Juga: Kalaksa BPBD Jatim Resmikan Rekonstruksi Jembatan Terdampak Bencana di Kabupaten Ponorogo
"Kalau bisa, ke depan diadakan lagi pelatihan semacam ini dengan materi berbeda dan dengan peserta yang lebih banyak. Biar kita bisa semakin punya banyak teman," harapnya. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News