Orang Tua Santri yang Tewas Dikeroyok di Kediri Tolak Berdamai dengan Tersangka, ini Alasannya

Orang Tua Santri yang Tewas Dikeroyok di Kediri Tolak Berdamai dengan Tersangka, ini Alasannya Suyanti, Ibu BBM, saat memberi keterangan di Kediri. Foto: MUJI HARJITA/ BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Suyanti (48), ibu korban di Ponpes Kecamatan Mojo, Kabupaten , menolak berdamai dengan para tersangka.

Ia mendesak pihak kepolisian terus mengusut kasus ini. Hal tersebut disampaikan ibu dari mendiang santri asal Glenmore, Banyuwangi itu saat akan ke Polres .

Suyanti mengaku semula memang ingin berdamai. Mengingat salah satu tersangka masih keponakannya.

Namun, keinginan tersebut urung. Penyebabnya, ia tersinggung dengan pengacara tersangka yang mengeluarkan pernyataan, justru menyalahkan anaknya.

"Sudah menjadi korban dan sudah meninggal, kenapa masih disalahkan. Maka dari itu, saya menolak berdamai. Tersangka harus dihukum seberat-beratnya karena telah menyebabkan anak saya meninggal dunia," katanya, Senin (4/3/2024).

Suyanti mengatakan, bahwa kedatangannya ke Polres Kota selain untuk bersilaturahmi, juga ingin memastikan bahwa penanganan kasus yang menyebabkan anaknya meninggal berjalan sesuai aturan.

"Saya minta pemeriksaan tidak berhenti pada empat tersangka saja. Penanggung jawab pondok harus dimintai pertanggungjawaban dan diperiksa," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Satreskrim Polres Kota menggelar rekonstruksi dugaan tindak pidana kekerasan berupa pengeroyokan atau penganiayaan yang mengakibatkan santri berinisial BBM (14) meninggal dunia, 29 Februari 2024.

Dalam rekonstruksi secara tertutup di Mapolres Kota, para tersangka memperagakan 55 adegan. Dimana setiap adegan dilakukan sesuai yang tertulis dalam berita acara pemeriksaan (BAP). (uji/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO