SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Pimpinan Bengkel Falak Indonesia KH RM Khotib Asmuni, M.Si, memastikan bahwa awal Ramadan atau tanggal 1 Ramadan 1445 H jatuh pada hari Selasa Pon, 12 Maret 2024.
“Hilal tak bisa dirukyat karena kurang dari Imkan Rukyat. Kesepakatan ketinggian hilal yang bisa dirukyat,” kata KH RM Khotib Asmuni kepada BANGSAONLINE, Jumat (8/3/2024) pagi.
Baca Juga: Prediksi Kemenag: Hari Raya Idul Fitri 2024 Jatuh pada Rabu Besok
Kiai Khotib Asmuni, selain pimpinan Bengkel Falak Indonesia, juga Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia. Pengasuh Pondok Pesantren An-Nuriyah II Jember Jawa Timur itu juga Tim Hisab Rukyat Lembaga Falakiyah PBNU.
Untuk mengetahui secara detail tentang posisi hilal, azimut matahari, bulan, elongasi, dan sebagainya, silakan simak gambar di bagian berita ini.
Baca Juga: Mbah Benu Minta Maaf, Bukan Telepon Allah, Netizen: Ngawur Mbah
“Jadi, mulai awal Ramadan dengan Istikmal. Artinya, menggenapkan hitungan Sya’ban menjadi 30 hari,” tegas alumnus Pesantren Tebuireng Jombang itu.
Menurut dia, sidang isbat (penentuan awal Ramadan) akan digelar Kemenag RI pada 10 Maret 2024.
“Sedang kita memulai puasa pada 12 Mret 2024,” jelas Kiai Khotib Asmuni.
Baca Juga: Ahli Falak Respons Haedar Nashir soal Kalender Hijriyah Global: Itu Teori Lama, Dunia Ini Bulat
Kiai yang tinggal di Jember ini merasa penting untuk segera mengumumkan awal puasa Ramadan kepada BANGSAONLINE agar masyarakat tak bingung.
“Orang pada bingung kapan mulai 1 Ramadan. Di desa masalah pengumuman ini ada hubungannya dengan tradisi selametan di masjid, di mushola, yang disebut megengan,” tutur Kiai Khotib Asmuni.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE, Muhammadiyah akan memulai puasa pada Senin 11 Maret 2024. Tapi Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed, Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengaku tak yakin warga Indonesia akan banyak mengikuti Muhammadiyah jika ormas keagamaan yang didirikan Ahmad Dahlan itu menetapkan awal puasa lebih dulu ketimbang pemerintah.
Baca Juga: Sekum Muhammadiyah tak Yakin Banyak yang Ikut jika Muhammadiyah Puasa Duluan
"Kalau Hari Raya berbeda, yang ikut duluan saya kira banyak. Tapi kalau ikut puasanya yang Muhammadiyah duluan, saya enggak yakin banyak yang ikut Muhammadiyah," kelakar Prof. Dr. Abdul Mu'ti disambut tawa ketika menyampaikan sambutan di acara peluncuran buku Haedar Nashir di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (4/3).
Yang pasti, awal puasa bulan Ramadan 1445 H atau 2024 M berpotensi berbeda atau tidak bersamaan antara NU dan Muhammadiyah.
Begitu juga pemerintah. Kemenag RI akan menggelar sidang isbat pada Ahad 10 Meret 2024. Dan tampaknya pemerintah atau Kemanag RI juga akan menetapkan awal Ramadan pada Selasa 12 Maret 2024.
Baca Juga: Kemenag akan Gelar Sidang Isbat Penetapan Awal Zulhijah 1444H pada 18 Juni 2023
Namun perbedaan awal Ramadan ini sudah lumrah terjadi di Indonesia. Kita tunggu saja kepastiannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News