SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Pemerintah dan warga NU diperkirakan mulai puasa pada Selasa 12 Maret 2024. Sementara Muhammadiyah memulai puasa Senin 11 Maret 2024.
Lalu apa yang harus kita lakukan sebelum memasuki bulan suci Ramadan. Persiapan apa saja yang harus kita lakukan sebelum memasuki bulan istimewa penuh Rahmat, barokah dan maghfirah (pengampunan) itu?
Baca Juga: Berbagi Berkah Ramadan, Muslim Pro dan AQUA Berikan Paket Umrah untuk 3 Orang
Slakan simak dulu taushiyah KH Afifuddin Muhajir, Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur. Menurut ulama penuis sejumah kitab itu, kita sebelum memasuki bulan suci Ramadan, harus suci dulu. Bagaimana caranya?
“Sebelum memasuki bulan Ramadan umat Islam dihimbau untuk bertobat,” kata Kiai Afifuddin Muhajir yang akrab dipanggil Kiai Afif kepada BANGSAONLINE, Jumat (8/3/2024).
Kiai Afif kemudian merinci rukun tobat itu. Menurut Wakil Rais ‘Aam Syuriah PBNU itu rukun tobat ada empat. “Pertama, berhenti berbuat dosa,” kata kiai yang mendapat gelar doktor kehormatan Honoris Causa (HC) dari Unversitas Walisongo Semarang itu.
Baca Juga: Ajang Silaturrahmi Pj Bupati Sampang dengan Jurnalis Dikemas Buka Puasa Bersama
Kedua, tutur Kiai Afif, punya rasa penyesalan.
“Yaitu menyesali dosa yang sudah dilakukan,” katanya.
Ketiga, bertekad tidak akan kembali berbuat dosa.
Baca Juga: 500 Anak Yatim se-Kota Mojokerto Terima Santunan
“Keempat, melepaskan diri dari hak-hak adami,” jelasnya. Yang dimaksud hak adami adalah terkait dengan sesama manusia, bukan dengan Allah. Jadi dosa kepada manusia atau melanggr hak-hak orang lain.
“Ditambah istighfar,” kata Kiai Afifuddin Muhajir. Jadi, selain empat rukun di atas kita tambah lagi dengan memperbanyak membaca istighfar.
“Dengan demikian kita memasuki bulan Ramadan dengan kondisi bersih-putih,” kata Kiai Afif.
Baca Juga: Ribuan Jamaah Antusias Ikuti Nuzulul Quran di Kota Mojokerto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News