SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jatim terus berupaya melakukan percepatan reformasi birokrasi di segala ini. Untuk itu, melalui Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Pemprov Jatim secara khusus telah menggelar Forum Komunikasi Penggerak Budaya Kerja Pemerintah Kabupaten/Kota beberapa waktu lalu.
Kegiatan ini merupakan wadah saling bertukar informasi sesama penggerak budaya kerja terkait strategi yang telah dilakukan terkait implementasi core values ASN BerAKHLAK. Diikuti oleh 100 orang Penggerak Budaya Kerja Pemerintah Kab/Kota se Jatim, forum ini mengangkat tema 'Strategi Percepatan Budaya Kerja BerAKHLAK, Seperti Apa?'.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, mengatakan bahwa implementasi core values BerAKHLAK merupakan parameter yang sangat penting dalam transformasi SDM aparatur, khususnya dalam mendukung percepatan Reformasi Birokrasi.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 3 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2020 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024, dimana Indeks BerAKHLAK menjadi salah satu indikator sasaran Reformasi Birokrasi General.
“Selama 2 tahun sejak dimulainya survei Indeks BerAKHLAK oleh Kemenpan RB pada 2022, Indeks BerAKHLAK Pemprov Jawa Timur selalu berada di atas rata-rata nasional dan masuk kategori cukup sehat,” ujarnya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (9/3/2024).
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Terima Penghargaan UHC pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Ia menambahkan, Indeks BerAKHLAK Pemprov Jatim pada tahun 2022 sebesar 61,2 dimana saat itu rata-rata nasional berada di angka 60,9. Tahun 2023 Indeks BerAKHLAK Pemprov Jatim naik menjadi 61,4, sedangkan rata-rata nasional di angka 61,1.
“Selain itu, ada satu kota di Jawa Timur yang meraih hasil Indeks BerAKHLAK masuk kategori Sehat. Yakni Kota Surabaya. Sedangkan 37 Kab/Kota lainnya berhasil masuk kategori cukup sehat,” ujarnya.
“Untuk itu, dalam forum ini Sekretaris Daerah Kota Surabaya Ikhsan kami minta untuk menjadi salah satu narasumber. Harapannya beliau bisa sharing strategi implementasi core value BerAKHLAK di Surabaya yang bisa diikuti oleh kab/kota lainnya,” imbuhnya.
Baca Juga: Elemen Masyarakat Jatim Dukung Putusan MK soal Netralitas ASN dan Polisi dalam Pilkada 2024
Pj Gubernur Adhy menyampaikan bahwa reformasi birokrasi menjadi salah satu program prioritas di Jawa Timur. Terutama reformasi birokrasi yang berdampak langsung pada masyarakat. Hal ini menjadi wujud komitmen penuh Pemprov Jawa Timur dalam memberikan pelayanan publik yang terbaik untuk masyarakat.
“Di Jawa Timur selain core value BerAKHLAK, kami juga memiliki budaya kerja CETTAR yang merupakan singkatan dari Cepat, Efektif, Tanggap, Transparansi, dan Responsif. Budaya kerja ini tak hanya sekadar ingin merebranding persepsi masyarakat terhadap ASN Jatim namun lebih dari itu, kami ingin para ASN Jatim memberikan pengabdian terbaiknya yang berdampak langsung pada masyarakat,” jelasnya.
Oleh karena itu, Pemprov Jatim akan terus mendorong percepatan reformasi birokrasi demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Jatim. Berbagai program telah disiapkan untuk menanamkan implementasi core value BerAKHLAK dan budaya kerja CETTAR. Salah satunya forum komunikasi ini. (dev/mar)
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News