GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPD Golkar Jatim bersama pengurus DPD kabupaten/kota se-Jawa Timur menggelar rapat, Sabtu (9/3/2023) kemarin. Agendanya adalah membahas hasil pemilu 2024, baik legislatif maupun presiden.
"Rapat juga membahas menghadapi gawe besar pesta demokrasi tahap II tahun 2024, pilkada serentak 27 November 2024," kata Ketua DPD Golkar Gresik, Ahmad Nurhamim kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (10/3/2024).
BACA JUGA:
- Ketua GM FKPPI Kabupaten Pasuruan Optimis Rusdi-Shobih Menang di Pilkada 2024
- Dukung Bumbung Kosong di Pilkada Gresik 2024, Bagus: Saya Ikuti Omongan Bu Mega Malah akan Disanksi
- Pilkada 2024, KPU Kota Kediri Buka Pendaftaran KPPS
- Dinyatakan Memenuhi Syarat Ikuti Pilkada 2024, Administrasi Abah Anton Dipertanyakan
Menurutnya, rapat memutuskan bahwa DPD Golkar Jatim akan kembali mengusung bupati incumbent sebagaimana pilkada 2020.
"Syaratnya, incumbent tersebut terbukti bisa menaikkan suara atau kursi Golkar di DPRD hasil pemilu 2024. Jadi, bupati yang terbukti mampu menaikkan jumlah kursi DPRD di kabupaten/kota akan diusung kembali oleh Golkar pada pilkada 2024," urai Wakil Ketua DPRD Gresik ini.
Namun, jika tidak, Golkar akan memprioritaskan mengusung calon dari kader internal atau mencari figur alternatif.
"Jadi, ada 2 skenario yang akan dipakai dalam menghadapi pilkada 2024. Plan A, Golkar akan mengusung bupati hasil pilkada 2020 (incumbent) untuk maju pada pilkada 2024 jika terbukti bisa menambah kursi Golkar di parlemen hasil pemilu 2024. Dan, plan B, memprioritaskan kader internal atau figur alternatif," tuturnya.