KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kegiatan gelar pangan murah atau operasi pasar murah yang dilakukan Pemkab Kediri melalui Satgas pangan yang bersinergi dengan beberapa dinas dan juga Kecamatan sudah masuk kegiatan ke-10.
Operasi pasar murah itu diadakan secara bergilir mulai 28 Februari hingga 4 April 2024 di 26 kecamatan se-Kabupaten Kediri. Pada kegiatan ke-10, operasi Pasar Murah digelar di halaman Balai Desa Toyoresmi, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jumat (15/3/2024).
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
Ada sejumlah bahan pokok yang dijual dengan harga dibawah harga di pasaran seperti, beras, gula, susu kaleng, madu, baju, lombok, bawang merah dan bawang putih serta kebutuhan pokok lainnya.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih, mengatakan, kegiatan ini digelar sebagaimana arahan Mas Bup (Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana) untuk melaksanakan gelar pangan murah di seluruh wilayah kecamatan di kabupaten.
"Jadi memang pada bulan Ramadan dan juga menjelang hari raya Idul Fitri, sebagaimana arahan Mas Bup, bagaimana ketersediaan (pangan) dan harga tetap terpantau sehingga masyarakat tercukupi kebutuhan bahan pokoknya, sekaligus untuk menjaga stabilisasi harga maupun pasokan ketersediaan bahan pokok," kata Tutik, Jumat (15/3/2024).
Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing
Menurut Tutik, untuk gelar pangan murah kali ini, ada beberapa komoditas penting mulai seminggu terakhir ini, terpantau merupakan kebutuhan yang relatif naik harganya, seperti beras. Harga beras di pasaran memang sudah mulai turun, tapi masih di angka Rp.15 - Rp. 16 ribu/kg, di pasar murah ini beras SPHP dari Bulog dijual dengan harga Rp. 52.000 per 5 kg.
"Jadi masih sesuai dengan HET yaitu Rp.10.900/kg, kemudian ada telur ayam yang di pasaran per hari ini harganya Rp. 31 ribu-Rp.32 ribu, di sini kita jual Rp. 28 ribu /kg karena memang ada kerjasama dengan teman-teman peternak yang ada di Kabupaten Kediri," imbuhnya.
Ditambahkan Tutik, sebagaimana dalam pasar murah yang digelar sebelumnya, di pasar murah di Kecamatan Ngasem ini juga disediakan beberapa komoditas pangan. Di antaranya Beras SPHP sebanyak 8 ton, gula 500 kilogram (kg), minyak goreng, tepung terigu, telur, bawang merah dan bawang putih, serta sejumlah produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Baca Juga: Pemkab Kediri Raih Penghargaan Terbaik Keterbukaan Informasi Publik
Antusias warga juga terlihat ketika rela mengantre di stand-stand penjualan yang telah disediakan. Pasalnya, bahan pangan yang dijual jauh lebih murah dibandingkan harga pasaran. Seperti harga beras yang dijual dengan harga Rp10.400/kg, sedang di pasaran bisa mencapai kurang lebih Rp15.000/kg.
Selain menggandeng Perum Bulog, lanjut Tutik, pemerintah daerah juga bekerjasama dengan mitra PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan Prisma Freshmart yang menyediakan berbagai olahan frozen food guna memastikan tak ada kekhawatiran masyarakat terkait kebutuhan bahan pangan.
Kalau ada desa butuh supporting segera disampaikan ke Pemkab Kediri supaya bisa segera diadakan operasi pasar. "Jadi memang ini sebagai bentuk kepedulian pemkab guna mengantisipasi terkait dengan lonjakan harga dan memastikan kebutuhan masyarakat di Kabupaten Kediri terpenuhi,"pungkasnya.
Baca Juga: Hingga November 2024, Stok Daging Sapi di Kabupaten Kediri Surplus 2.736,7 Ton
Naning, warga Toyoresmi Kecamatan Ngasem, mengaku senang dengan adanya pasar murah seperti ini. Menurutnya, dengan harga jual yang dibawah harga pasar, tentu sangat membantu ibu rumahtangga seperti dirinya ini.
"Kalau bisa pasar murah ini digelar setiap bulan di tempat yang sama, agar kami bisa mendapatkan atau membeli bahan pokok seperti beras, dengan harga yang murah,"harapnya. (uji/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News