GRESIK, BANGSAONLINE.com - Aksi perampokan disertai pembunuhan terjadi di rumah milik pengusaha BRI Link di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Jumat (15/3/2024) malam. Korban adalah pasangan suami istri (pasutri) Mahfud (45) dan Wardatun Toyyibah (29).
Informasi yang didapatkan BANGSAONLINE.com, aksi perampokan yang dilakukan pelaku diduga kepergok korban Wardatun Toyyibah yang tidur sendirian di kamar. Korban terbangun dari tidur karena kaget ada orang masuk dalam kamar.
BACA JUGA:
- Cegah Anggotanya Gunakan Narkoba, Polres Gresik Bersama Polda Jatim Adakan Tes Urine
- Imbauan BMKG: Beberapa Wilayah Jatim Bakal Diguyur Hujan Ringan dan Panas Terik, Bagaimana Surabaya?
- Stadion Gelora Joko Samudro Gresik Direnovasi Standar FIFA
- BMKG: Sebagian Wilayah Jatim Bakal Diguyur Hujan Lokal hingga Sore Hari ini
Pelaku yang takut aksinya ketahuan langsung menusukkan obeng yang dibawa ke tubuh korban berkali-kali. Korban pun tersungkur dan meninggal. Pelaku kemudian mengambil uang ratusan juta hasil usaha BRI Link korban yang disimpan di almari dan kabur.
Kejadian perampokan itu baru diketahui setelah suami korban yang tidur dalam kamar berbeda terbangun sekira pukul 07.00 WIB.
Warga kemudian melaporkan kejadian itu ke perangkat desa yang diteruskan ke Kepala Desa (Kades) Imaan dan Polsek Dukun.
Camat Dukun Gunawan Purna Atmaja membenarkan terjadinya dugaan perampokan yang menelan korban jiwa di Desa Imaan.
"Iya, informasi yang saya dapat seperti itu. Korban diduga dibunuh," katanya kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (16/3/2024).
Menurutnya, jenazah korban sudah dibawa ke RSUD Ibnu Sina untuk diautopsi.
"Informasi sementara yang saya dapat, pelaku membawa kabur uang korban ratusan juta. Ini saya masih mengumpulkan informasinya," pungkasnya.
Kades Imaan, Abdur Rohim, membenarkan dugaan perampokan yang menimpa warganya itu.
"Belum diketahui jam berapa kejadiannya. Suami korban baru tahu istrinya meninggal sekitar pukul 07.00 WIB," tandasnya.
Menurut Abdur Rohim, saat kejadian korban tidak tidur dengan suaminya dalam satu kamar.
"Pas kejadian, korban dan suami kebetulan tidur di kamar yang berbeda. Suami korban tertidur sampai pagi tidak sahur untuk puasa Ramadan," ungkapnya.
Sementara Direktur Utama RSUD Ibnu Sina dr Sonny membenarkan kalau jenazah korban akan dilakukan autopsi. (hud/ns)