BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro, Moch Isnaini mengatakan, jika Angka Kematian Ibu (AKI) saat melahirkan di wilayahnya masih tinggi.
"Indikasi yang menyebabkan tingginya AKI karena kurangnya standarisasi pelayanan sumber daya manusia (SDM) ahlinya maupun kurangnya pengetahuan dari masyarakat itu sendiri," ujar Moch Isnaini, Senin (3/8/2015).
Baca Juga: Disnakkan Bojonegoro Pantau Kesehatan Hewan Kurban
Dia mengatakan, memang dalam penanganannya, standarisasi bidan di Bojonegoro masih rendah. Hal itu karena sebelumnya tidak ada standar khusus yang mengatur standarisasi pelayanan ibu hamil. "Sebelumnya bidan yang bekerja tidak ada standarisasi khusus, karena setelah lulus perguruan biasanya langsung bekerja," paparnya.
Untuk menurunkan AKI tersebut, kata dia, saat ini ada standarisasi kompetensi bagi pelayan ibu hamil. Dengan standarisasi tersebut saat ini Angka Kematian Ibu mulai mengalami penurunan. Pada tahun 2013 AKI di Bojonegoro sebanyak presentasinya sebanyak 108,5 persen, menurun jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 67,75 persen.
"Ada ibu yang kurang pengetahuannya, juga tenaga penanganannya yang kurang. Sekarang ada prosedur yang baru yang lebih baik," ujarnya.
Baca Juga: Pj Bupati Bojonegoro Serahkan SK Perpanjangan Jabatan Kades
Ia berharap, ke depan kasus AKI tersebut terus mengalami penurunan dengan menambahkan standar pelayanan. "Untuk assesment intervensi lagi sehingga angka itu bisa turun lagi, paling banyak karena dari sisi penanganannya di tingkat dasar. Sehingga menyiapkan kemampuan dan ketrampilan rujukan lebih lanjut," terangnya.
Sementara Bupati Bojonegoro, Suyoto mengatakan, selain standar pelayanan juga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro terus melakukan upaya peningkatan dari segi infrastruktur. "Standar sudah ditempuh. Pendukung seperti gedung, alat sudah dibangun setiap desa ada polindes. Trasnportasi rujukan sudah ada," terangnya.
"Kita ingin terus menurunkan AKI, walaupun kematian itu merupakan takdir, tapi takdir yang bisa dipilih. Karena ini menyangkut pengetahuan," ungkap Suyoto. (nur)
Baca Juga: Pemkab Bojonegoro akan Gunakan Videotron Alun-Alun untuk Nobar Timnas Vs Uzbekistan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News