GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sungguh miris melihat kondisi warga Desa Diponggo, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Gresik. Pasalnya, mereka bertahun-tahun hidup tanpa ada jaringan internet di wilayahnya.
Kepala Desa Diponggo, Muhammad Salim, mengatakan bahwa dibanding dengan desa lainnya di Kecamatan Tambak, wilayahnya bisa dikatakan terisolir dari dunia luar, karena tidak memiliki jaringan internet. Menurut dia, kondisi ini sudah bertahun-tahun.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
"Ya, boleh dibilang Desa Diponggo dianggap kurang potensial untuk bisnis jaringan telekomunikasi. Akibatnya sampai saat ini tidak ada satupan operator seluler yang mau bangun BTS atau tower di desa kami," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (5/4/24).
Dijelaskan, jumlah penduduk di Desa Diponggo hanya sekitar 1,2 ribu jiwa. Berbeda dengan desa tetangganya, Desa Kepuh Teluk dan Desa Tanjung ori yang sudah menikmati jaringan internet, karena jumlah penduduk di sana total mencapai sekitar 8 ribu jiwa.
"Untuk dua desa tetangga itu sudah merata jaringan selulernya. Hanya Diponggo saja yang belum. Mungkin dianggap jumlah penduduk kecil, sehingga secara bisnis kurang meyakinkan," paparnya.
Baca Juga: Bawean Bersholawat Hadirkan Habib Syech
Meski jumlah penduduk di Diponggo sedikit, kata Salim, mobilitas komunikasi para warganya sangat tinggi. Sebab, rata-rata warga Diponggo, terutama para suami bekerja di sektor pelayaran di luar negeri maupun bekerja di Jakarta.
"Jujur saja, mobilitas penggunaan telekomunikasi di Diponggo sangat tinggi karena hubungan kita kan Jakarta dan luar negeri. Rata-rata kerja di kapal atau pelaut. Bahkan tidak sedikit yang keluarga di Jakarta. Sebenarnya operator tidak rugi bangun tower di Diponggo," tuturnya.
Diungkapkan, guna menjembatani keterbatasan jaringan internet untuk wilayah Desa Diponggo, pihak desa sudah memasang jaringan wifi di lima dusun yang ada di Diponggo, antara lain Dusun Pagedangan, Duku, Kademangan Walu Tumpu, Balong Kampung Tengah, dan Dusun Petambanan Sungai Wungur.
Baca Juga: PC Pergunu Bawean Kritik Acara KPwBI Jatim
"Alhamdulillah dengan dipasang wifi di masing-masing dusun itu sudah membantu warga untuk bisa berkomunikasi dengan kerabatnya yang bekerja di luar kota," tuturnya.
Selain memasang 5 titik wifi di lima dusun, pihak desa pada Oktober 2023 mendapat bantuan 2 titik wifi di Diponggo. Namun demikian, pihaknya tetap berharap ada operator seluler yang dibangun di Desa Diponggo.
"Kami sudah berulangkali mengajukan ke pihak Telkomsel untuk membangun towernya di Diponggo. Alhamdulillah sudah ada respons. Insya Allah setelah lebaran akan disurvei," kata Salim.
Baca Juga: Destana BPBD Jatim Sasar Desa Terdampak Gempa di Pulau Bawean
Dikatakan, jika pihak Telkomsel benar-benar membangun tower atau memasang jaringan internet di Desa Diponggo, maka pihak desa menyarankan alatnya dipasang di menara Masjid Waliyah Zainab karena lokasinya tinggi. (asa/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News