LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Adanya dugaan pemalsuan dukungan pada calon Bupati dari jalur Independen/perseorangan menarik perhatian Bawaslu Jatim. Tidak tanggung-tangung, dua orang petinggi di Badan Pengawas Pemilu Jatim masing-masing Sufyanto ketua Bawaslu dan Andreas Pardede, anggota komisioner memantau langsung kasus tersebut.
Sufyanto mengaku masih akan mempelajari adanya laporan ini. Pihaknya juga kini tengah memantau proses klarifikasi yang tengah dilakukan pihak Panwaskab Lamongan. "Proses ini tidak akan berhenti karena akan ada tahapan yang lain. Setelah proses klarifikasi maka akan masuk tahap fakta-fakta," ungkap Sufyanto pada BANGSAONLINE, Kamis (6/8).
Baca Juga: Jelang Pilkada 2020, PDIP Lamongan Buka Pendaftaran Bacabup dan Bacawabup
Ditanya soal apa keputusan dari Bawaslu Jatim, Sufyanto menyatakan bahwa keputusan final ada ditangan Panwaskab Lamongan. "Yang pasti akhirnya ada ditangan Panwaskab Lamongan" singkatnya.
Hanya saja dalam penanganan laporan seperti ini, Panwas dibatasi oleh batas waktu. "Kita berpacu dengan waktu yang hanya lima hari, karena itulah kami meminta teman-teman media percaya dengan kinerja Panwaslu Lamongan," tandasnya.
Sementara itu proses klarifikasi terus dilakukan pihak Panwaskab Lamongan. Ketua Panwaskab Lamongan, Tony Wijaya yang dikonfirmasi menyatakan sedikitnya 18 orang tengah diklarifikasi. "Ada 18 orang yang kita mintai klarifikasi terkait dengan laporan yang masuk ke panwaskab," ungkapnya. 18 orang saksi ini yang diperiksa ini adalah meliputi pihak KPU, PPS dan pelapor.
Baca Juga: DPRD Lamongan Umumkan Pemenang Pemilukada 2015
Seperti diberitakan, sejumlah warga dan beberapa LSM melakukan aksi ngelurug ke kantor KPUD Lamongan dan Panwaskab Lamongan. Mereka melaporkan adanya dugaan pemalsuan dukungan yang dilakukan calon bupati dan wakil bupati perseorangan. (Baca juga: KPUD Lamongan Digeruduk Massa, Diduga Ada Pemalsuan Dukungan Perseorangan) (ais/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News