KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Madiun, mengimbau masyarakat kembali melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penularan penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Dinkes PPKB Kota Madiun, Denik Wuryani menjelaskan, saat di di Kota Madiun Kasus DBD masih ada, bahkan cukup tinggi karena disebabkan tingginya curah hujan.
Baca Juga: Rapat Paripurna Pengambilan Keputusan 2 Raperda Inisiatif DPRD dan 4 Raperda Kota Madiun
"Dari bulan Januari sampai April kasus DBD masih ada di Kota Madiun. Karenanya warga diminta kembali gencar PSN untuk mencegah dan memutus penyebaran jentik menjadi nyamuk pembawa virus dengue," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan dari data Dinkes PPKB, selama Januari-April 2024, terdapat puluhan kasus DBD. Selain itu, satu orang dilaporkan meninggal dunia akibat DBD.
Sementara, di tahun 2023 tercatat 132 pasien terjangkit DBD dengan kematian satu orang.
Baca Juga: Peringati HKN 2024, Pemkot Madiun Gelar Jalan Sehat Bareng Warga
Menurutnya, penanganan DBD tidak cukup dari pemerintah, karena peran masyarakat juga sangat dibutuhkan, sebagai upaya pencegahan.
"Kepedulian masyarakat sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah dengan rajin PSN," kata dia.
Ia meminta, agar jangan ada tempat perindukan nyamuk di dalam atau di luar rumah. Serta, menjalankan PSN melalui 3M plus.
Baca Juga: Pj Wali Kota Madiun Berharap Peran Aktif Satlinmas dalam Pilkada 2024
"Paling tidak seminggu dua kali menguras bak mandi, lebih sering lebih baik. Selain itu, harus menutup ataupun mengganti tempat dan wadah-wadah penampung air yang bisa menjadi sarang perindukan nyamuk DBD," katanya.
Selain itu, pihaknya juga gencar melakukan pengasapan atau ‘fogging’ di berbagai lokasi yang terdapat kasus DBD, salah satunya di Jalan Tumapel, Kelurahan Winongo.
Serta memaksimalkan peran juru pemantau jentik atau jumantik yang disiagakan di setiap RT dan kelurahan. (dro/rif)
Baca Juga: Pj Wali Kota Madiun Resmikan Depo Pomindo Pertama Kali di Jawa Timur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News