BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Petugas Polres Bangkalan bersama Tim Gegana Brimob Polda Jatim melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di reruntuhan rumah bekas ledakan petasan.
Usai insiden yang menghancurkan sebuah rumah serta menyebabkan 1 orang meninggal dan 2 kritis di Desa Sembilangan, Kecamatan Kota, Kabupaten Bangkalan, itu petugas menemukan 5 selongsong petasan dari bahan kertas.
Baca Juga: Sidang Kasus Penggelapan Oknum THL Disdag Bangkalan, Kuasa Hukum Terdakwa Sangkal Dakwaan JPU
Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Heru Cahyo Seputro, mengungkapkan pihaknya melakukan olah TKP untuk sterilisasi. Sebab tidak menutup kemungkinan, masih ada sisa-sisa bahan peledak di lokasi tersebut.
"Kami bersama tim Gegana Satbrimob Polda Jatim, Labfor, dan Inafis Ditreskrimum Polda Jatim. Di reruntuhan, ditemukan 5 selongsong petasan yang masih belum berisi bahan peledak," ungkapnya, Minggu (21/4/2024).
Baca Juga: Mahasiswa Hingga Rektor UTM Unjuk Rasa, Desak Polres Bangkalan Hukum Mati Pelaku Pembakar Mahasiswi
Ledakan dahsyat yang terjadi pada Jum'at malam, 19 April 2024 itu, diperkirakan akibat bubuk potasium florat sekitar 1 kilogram yang tengah dirakit untuk petasan persiapan acara pernikahan.
"Kami menduga bahan peledaknya sekitar 1 kiloan yang meledak di dalam ruangan, sehingga efek dan dampaknya sangat luar biasa. Rumah hancur dan orang-orang yang ada di lokasi mengalami luka bakar serius," ujar Heru.
Menurut Heru, bubuk potasium florat itu memang mudah meledak jika terkena gesekan atau terkena percikan api. Bahkan dari radiasi handphone, bahan utama pembuatan petasan itu bisa meledak.
Baca Juga: Dewan hingga Akademisi Desak Polisi Jerat Pembunuh Mahasiswi di Bangkalan dengan Hukuman Mati
"Adanya gesekan, percikan api, bahkan radiasi handphone bisa membuatnya meledak. Dugaan sementara kami ya seperti itu. Sekarang kondisi 2 korban sedang dirawat intensif di RSUD Syamrabu," pungkasnya.
Diketahui, akibat ledakan itu 3 orang yang masih dalam satu keluarga menjadi korban. Yakni Samsul Arifin (adik) meninggal dunia, Rahmat (kakak), dan Mustar (sepupu) kritis dengan luka bakar sekujur tubuh.
Bahan peledak itu sengaja dirakit menjadi petasaan untuk persiapan pernikahan Rahmat. Sang adik bertindak sebagai perakit dibantu oleh sepupunya. (fat/uzi/rev)
Baca Juga: UTM Kawal Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswi Fakultas Pertanian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News