Terima Penghargaan dari Menteri PPPA, Khofifah Ajak Perempuan Jadi Juru Damai

Terima Penghargaan dari Menteri PPPA, Khofifah Ajak Perempuan Jadi Juru Damai Khofifah Indar Parawansa saat menerima penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com Indar Parawansa menerima penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai Perempuan Inspiratif dalam Pembangunan Kesetaraan Gender.

Apresiasi itu diserahkan langsung pada oleh Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Titi Eko Rahayu, dalam Peringatan Tahun 2024 Pemprov Jatim di Surabaya, Senin (22/4/2024).

Baca Juga: Khofifah Didoakan Lanjut sebagai Gubernur Dua Periode oleh Pendekar Pagar Nusa se-Jatim

Penghargaan ini sengaja disematkan pada yang merupakan Ketua Umum PP Muslimat NU dan juga Gubernur Jatim periode 2019-2024 karena kiprahnya yang begitu besar membangun kesetaraan gender.

Banyak langkah yang telah dilakukan untuk mewujudkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan baik saat memimpin Jatim maupun dalam perannya sebagai Ketum PP Muslimat NU yang menaungi 32 juta jamaah di seluruh pelosok negeri. Langkah nyata dilakukannya baik lewat berbagai pemikiran, gerakan, program maupun kebijakan.

“Sejatinya kita sesama perempuan mari saling menginspirasi. Sebagaimana Rasulullah telah menjelaskan siapa yang harus dihormati pertama adalag ibu, ibu dan ibu, baru kemudian bapak. Karena sejatinya setiap perempuan punya keunggulan keunggulan kompetitif dan komparatif,” kata .

Baca Juga: Silaturrahim Keluarga Besar PSHW Se-Mataraman, Khofifah-Emil Siap Kembangkan Potensi Pemuda

Lebih lanjut pihaknya menyampaikan terima kasihnya pada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atas penghargaan yang telah ia terima. Menurutnya ini adalah penghargaan didekasikan untuk seluruh perempuan kuat dan hebat Jatim dan juga seluruh Indonesia.

“Penghargaan ini bagian dari pendorong dan motivasi kita semua untuk terus menginspirasi satu sama lain. Karenanya penghargaan ini saya dedikasikan seluruh perempuan di Jawa Timur dan juga Indonesia agar kita semua bisa terus menginspirasi satu sama lain,” katanya.

Baca Juga: Kunjungi Kawasan Usaha Batik Khas Sidoarjo, Khofifah Ulas Kekayaan Budaya

Sebagai tokoh yang bahkan sudah mendunia, memiliki pesan tersendiri bagi setiap perempuan yang ada di Jawa Timur dan seluruh nusantara. Setiap perempuan sudah selayaknya mengikuti apa yang menjadi petuah dari Presiden RI ke-4 yaitu KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

“Pesan beliau adalah Be Yourself and Do The Best. Kita tidak perlu ini jadi siapa siapa karena kita memang tidak sama satu dengan yang lain tapi kita bisa berperan dengan menjadi diri kota sendiri dan melakukan yang terbaik dari diri kita,” kata wanita yang juga Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Gus Dur ini.

Tidak hanya itu, di momen ini, juga memberikan pesan pada seluruh perempuan dimanapun berada untuk mengambil peran sebagai juru damai di tengah kondisi dunia yang sedang tidak baik-baik saja saat ini. Dimana dunia sedang menghadapi peperangan, perselisihan dan pertikaian.

Baca Juga: Didukung Penyintas Semeru, Rakka dan TPD Lumajang yakin Khofifah-Emil Menang

“Pesan saya pada semua perempuan, kita semua punya kekuatan perempuan. Dan hari ini mari bangun jejaring bahwa perempuan bisa menjadi juru damai. Perempuan sangat bisa melakukan itu,” imbuhnya.

Ajakan itu ditegaskan bukan hanya kata-kata. Namun di tahun 1999 hingga 2000 sudah turun langsung melakukan upaya sebagai seorang juru damai. Dimana saat itu ia yang menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan sekaligus Kepala BKKBN aktif membangun jejaring dengan kalangan perempuan dari berbagai institusi dan turun ke daerah konflik yaitu di Ambon.

Baca Juga: Meski Elektabilitas Unggul, Khofifah Tetap Blusukan ke Pasar Wadung Asri

Saat itu mengajak tiga orang perwakilan umat muslim dan tiga orang perwakilan umat nasrani di Ambon untuk kemudian di ajak ke pasar dan kulakan. Hasil kulakan itu kemudian dijual di pasar mereka masing-masing.

“Kami bersama tiga orang perwakilan dari mereka juga berkunjung ke gereja dengan membawakan oleh-oleh. Begitu juga saat ke masjid juga membawakan oleh-oleh yang sama. Itu adalah peran-peran kecil sebagai juru damai yang kita bisa lakukan untuk turut menciptakan suasana saling percaya, dan menciptakan suasana yang damai,” tegasnya.

Ditegaskannya, menjadi juru damai di era saat ini tidak harus secara fisik, tapi juga bisa dilakukan secara digital dimana saat ini seluruh perempuan juga punya sosial media.

Baca Juga: Aliansi Transportasi se-Jatim Siap Tebalkan Kemenangan Khofifah-Emil

Jika setiap perempuan setiap harinya turut membagikan konten konten seruan damai, menyejukkan, maka akan sangat berpengaruh untuk menciptakan dunia yang aman, damai dan juga nyaman bagi semua.

“Karena momen ini kita memperingati hari , mari bangun kedamaian keamanan bagi seluruh manusia yang tinggal di bumi dan ini akan menjadi kekuatan bagi perempuan di Indonesia dan Jawa timur untuk memberikan dorongan pada dunia untuk sama sama membangun kehidupan yang baik, yang aman, dan yang damai. Setiap dari kita adalah itu,” pungkas . (dev/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO