SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Amuba pemakan otak manusia dikenal dengan nama Naegleria fowleri. Organisme bersel tunggal ini telah ditemukan sejak 1965 yang diidentifikasi pertama kali di Australia.
Amuba pemakan otak berukuran delapan mikrometer hingga 15 mikrometer. Sebagai perbandingan, sehelai rambut lebarnya 40 hingga 50 mikrometer.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 26 November 2024
Dilansir dari CDC, Naegleria fowleri menginfeksi manusia saat air yang mengandung amuba ini masuk ke dalam tubuh melalui hidung.
Amuba pemakan otak kemudian akan bergerak naik dari hidung menuju otak dan menghancurkan jaringan di dalamnya sehingga menyebabkan infeksi mematikan yang disebut primary amebic meningoencephatlitis (PAM). PAM hampir selalu berakibat fatal.
Infeksi yang diakibatkan oleh amuba pemakan otak bisa terjadi saat berenang, menyelam atau saat membenamkan kepala di air tawar, seperti sungai dan danau.
Baca Juga: Bolehkah Mengonsumsi Air Kunyit Setiap Hari? Simak Penjelasannya
Dikutip dari WebMD, gejala PAM tidak spesifik. Pada awalnya, gejala infeksi amuba Naegleria fowleri tampak seperti meningitis.
Berikut gejala infeksi amuba pemakan otak:
-Sakit kepala
Baca Juga: Apakah Jus Tomat Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah? Ini Faktanya
-Muntah
-Demam
-Leher kaku
Baca Juga: Resep Ayam Bakar Kecap Pedas dan Nikmat
-Kejang
-Keadaan mental berubah
-Kehilangan selera makan
Baca Juga: Resep Tumis Oncom Daun Kemangi, Ide Menu Makan Malam Praktis
-Koma
Selain itu, mungkin ada halusinasi, kelopak mata terkulai, hilangnya indera perasa dan penglihatan kabur.
Diperlukan waktu 2-15 hari hingga gejala muncul setelah amuba pemakan otak masuk ke hidung.
Baca Juga: Cara Membuat Teh Kunyit yang Menyehatkan Tubuh
Kematian dapat terjadi biasanya 3-7 hari setelah gejala muncul. Rata-rata waktu kematian adalah 5,3 hari sejak timbulnya gejala.
(ans)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News