Pesan Pj Gubernur Jatim saat Terima Penghargaan dari Mendagri di Hari Otoda 2024

Pesan Pj Gubernur Jatim saat Terima Penghargaan dari Mendagri di Hari Otoda 2024 Pj Gubernur Jatim saat menerima penghargaan dari Mendagri.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com menerima Piagam Penghargaan Prestasi Pemerintah Daerah di Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke-28 yang berlangsung di Balai Kota Surabaya, Kamis (25/4/2024).

Anugerah tersebut diraih berdasarkan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EPPD) 2023 terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Jawa Timur Tahun 2022. Saat itu, Jawa Timur menjadi provinsi dengan skor EPPD tertinggi secara nasional dengan skor yakni 3,6970 atau masuk dalam status kinerja tinggi.

Baca Juga: Pimpin Apel Kesiapsiagaan Hadapi Banjir, Adhy Karyono Optimistis Jawa Timur Siap Hadapi Bencana

Usai menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri, M. Tito Karnavian, Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, berterima kasih atas seluruh kerja keras dan sinergitas jajaran , stakeholder terkait, dan masyarakat selama ini.

Pasalnya hal tersebut yang menyebabkan capaian skor EPPD Jatim selalu meningkat dari tahun ke tahun, dan skor EPPD Jatim 2023 tercatat mengalami peningkatan dibanding EPPD 2022 terhadap LPPD 2021 yang berada di angka 3,61.

“Penghargaan ini merupakan pelecut semangat kita untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan meningkatkan tata kelola pemerintahan yang harmonis, bersinergi, dan produktif,” kata Adhy.

Baca Juga: Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN Melalui Diklat Legal Drafting

Ia lantas menjelaskan salah satu kunci keberhasilan Jawa Timur dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Yang ternyata tak lain adalah getolnya gerakan menuju transformasi digital di bidang reformasi birokrasi. Gerakan transformasi ini telah dilakukan beberapa tahun belakangan.

“Transformasi digital di bidang reformasi birokrasi telah kita lakukan beberapa tahun ke belakang. Hal ini tidak hanya memudahkan masyarakat namun juga membuat kita bisa merumuskan kebijakan berbasis data. Sehingga kebijakan-kebijakan yang dibuat akan berdampak baik untuk masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Pascadebat Pilgub Jatim 2024, Khofifah-Emil Beberkan Fungsi Strong Collaboration

“Jadi kuncinya adalah memberikan pelayanan publik yang mudah diakses, cepat, dan tepat. Serta mengarahkan pembangunan yang berdampak langsung pada masyarakat,” imbuhnya.

Lebih lanjut, keberhasilan transformasi digital yang dilakukan bisa dilihat dari Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Jawa Timur pada tahun 2023. Yang skornya mengalami kenaikan menjadi 3,62 dari tahun sebelumnya di angka 3,30. Ini menjadi bukti keseriusan dalam transformasi digital dalam seluruh aspek layanan.

Terakhir, Pj Gubernur Adhy juga mengajak seluruh ASN di lingkungan untuk terus meningkatkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik bagi masyarakat. Serta fokus terhadap pembangunan yang berdampak bagi masyarakat Jawa Timur.

Baca Juga: Tinjau Benteng Van Den Bosch dengan Wapres, Pj Gubernur Jatim Dorong Pelestarian Bangunan Bersejarah

Di sisi lain, Menteri Dalam Negeri M. Tito Karnavian mendorong berbagai terobosan kebijakan bernilai manfaat dalam rangka identifikasi dan perencanaan wilayah-wilayah yang berpotensi dikembangkan secara terintegrasi, yang kemudian membentuk aglomerasi kegiatan perekonomian dan terhubung antara satu wilayah dengan wilayah lainnya.

“Implementasi pengembangan wilayah perlu dilakukan melalui pendekatan kebijakan yang berkelanjutan dan implementasi regulasi Ekonomi Hijau, dimana penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan memperhitungkan aspek keadilan sosial dan pelestarian lingkungan,” ujarnya.

Mendagri Tito menambahkan, dalam konteks ekonomi hijau, pemerintah daerah secara eksisting dihadapkan pada hambatan dan tantangan dalam pembangunan daerah untuk mendorong program pembangunan nasional meliputi penanganan stunting, penurunan angka kemiskinan ekstrem, pengendalian inflasi, peningkatan pelayanan publik yang berkualitas melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), percepatan proses pemulihan perekonomian nasional maupun daerah serta ekonomi hijau dan lingkungan yang sehat.

Baca Juga: Kunker ke Ngawi, Wapres Kunjungi Benteng Van Den Bosch

Sebagai informasi, dalam peringatan Hari Otoda kali ini, Ke menyerahkan sejumlah penghargaan. Selain diserahkan pada yang meraih skor EPPD tertinggi nasional, juga diserahkan penghargaan pada Provinsi Jawa Tengah yang menduduki posisi kedua, diikuti oleh DKI Jakarta, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta.

Selain kelima provinsi tersebut, terdapat 24 kabupaten/kota yang juga menerima penghargaan serupa. Seluruh penghargaan ini diberikan oleh Mendagri Tito Karnavian kepada para kepala daerah.

Baca Juga: Berhasil Bangun Ketangguhan Bencana, IRB Jatim Konsisten Turun 36,23 Poin di 5 Tahun Terakhir

Selain itu, terdapat 4 tokoh kepala daerah dari Jawa Timur yang menerima penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden RI Joko Widodo.

Keempat tokoh tersebut ialah Gubernur Jawa Timur Periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa, Bupati Bojonegoro Periode 2018-2023 Anna Muawanah, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, dan Walikota Surabaya Eri Cahyadi. Selain keempat tokoh tersebut terdapat 10 tokoh kepala daerah lainnya yang menerima penghargaan yang sama. (dev/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO