![Air PDAM Gresik Tak Mengalir, Fajar: YLBH FT Siap Dampingi Pelanggan Gugat Perdata Air PDAM Gresik Tak Mengalir, Fajar: YLBH FT Siap Dampingi Pelanggan Gugat Perdata](/images/uploads/berita/700/554f0ce9e420f2be4919ffbbd8dd23c7.jpg)
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dikelola Perumda Giri Tirta Gresik sejak Selasa (14/5/2024) lalu tidak mengalir.
Kondisi ini tentu membuat ribuan pelanggan PDAM di sejumlah wilayah kelimpungan, karena kesulitan air untuk kebutuhan sehari-hari.
BACA JUGA:
- Perumda Giri Tirta Gresik Naikkan Tarif Pemakaian Air untuk Pelanggan Niaga dan Industri
- Bupati Gresik Pasang Rambu Larangan Kendaraan Besar Melintas di Jalan Betiring-Prambangan
- Tolak RUU Penyiaran, Wartawan di Gresik Gelar Demo
- Info BMKG Minggu 2 Juni 2024: Wilayah di Jatim ini Akan Diguyur Hujan Sedang hingga Petir
Warga yang terdampak antara lain di Desa Kembangan, Bunder, Duduksampeyan, Suci, Perumahan Griya Bunder Asri (GBA), Green Garden, Alam Bukit Raya (ABR), MGA, Kedanyang, GKB, GKA, Randiagung, dan sekitarnya.
Pantuan BANGSAONLINE.com, pelanggan terpaksa membeli air galonan untuk mandi akibat tak mengalirnya air PDAM. Ada juga yang memesan air tangki.
Padahal, mereka seharusnya punya hak untuk mendapatkan kompensasi dari PDAM. Hal ini sesuai ketentuan Undang-Undang (UU) RI Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Giri Tirta Gresik, Kurnia Suryandi, membenarkan air PDAM tak terdistribusi ke pelanggan di sejumlah wilayah sejak Selasa (14/5/2024). Hal itu disebabkan adanya perbaikan pipa GL diameter 600 mm di Giri 2.
"Iya, ada perbaikan pipa di GL Dia 600 mm di Giri 2. Butuh waktu 1 x 24 jam," ucapnya saat dihubungi BANGSAONLINE.com, Selasa (14/5/2024).
Namun setelah berjalan 1 x 24 jam, air belum juga mengalir. Perumda kemudian kembali mengeluarkan edaran pada tanggal 15 Mei, bahwa perbaikan pipa keropos membutuhkan tambahan waktu 2 x 24 jam atau 2 hari.
Sementara itu, Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Fajar Trilaksana (FT), Andi Fajar Yulianto, mengaku sudah menerima beberapa aduan terkait mampetnya air PDAM.