Gagal Panen, Petani Bawang Merah di Tuban Rugi Puluhan Juta

Gagal Panen, Petani Bawang Merah di Tuban Rugi Puluhan Juta Petani bawang merah di Desa Kembangbilo terpaksa panen lebih awal karena serangan hama ulat.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Petani bawang merah di Kabupaten mengalami gagal panen akibat serangan hama ulat. Gagal panen itu di antaranya dialami para petani di , Kecamatan/Kabupaten .

Tanaman bawang merah yang dirawat berbulan-bulan tiba-tiba mengering dan mati diserang hama ulat. Akibatnya, bawang merah tak mampu tumbuh secara optimal dan terkadang busuk.

Baca Juga: Rektor IIKNU Tuban Pastikan Kesiapan Lulusan Profesi Bidan dan Ners

"Iya, banyak yang busuk juga," kata Samsul, salah satu petani bawang saat ditemui, Kamis (30/5/2024).

Samsul menyatakan para petani bawang merah terpaksa panen lebih awal dari yang dijadwalkan. Sebab, bila tidak segera dipanen, maka seluruh tanaman bawang merah akan mengering dan mati.

Kondisi ini membuat hasil panen merosot drastis. Biasanya sepetak lahan dengan luas 600 meter persegi bisa menghasilkan hingga 3 ton bawang merah.

Baca Juga: Warga Enggan Dievakuasi, Dandim Tuban Siagakan Prajurit TNI Bantu Warga Terdampak Banjir

"Namun, saat ini diprediksi hasil panen menyusut 70 persen atau sekitar 1 ton saja," ucapnya.

Akibat serangan hama ini, lanjut Samsul, kerugian yang dialami petani bisa mencapai puluhan juta rupiah. Sebab hasil penjualan bawang tak mampu mencapai Rp30.000.000. Artinya, ini termasuk gagal panen. Padahal luasnya sekitar 600 meteran.

"Kalau bagus bisa 3 ton kalo sekarang cuma 1 ton tidak sampai, ini diserang hama ulat. Biaya sampai Rp100.000.000, hasil panennya tidak sampai. Paling hasilnya ini cuma Rp30.000.000. Sudah dikasih obat, tapi tidak efektif, masih banyak ulatnya," terang Samsul.

Baca Juga: Hakim PN Tuban Vonis Penebang Kayu Jati Milik Perhutani 10 Bulan dan Denda Rp500 Juta

Berbagai upaya telah dilakukan para petani bawang merah seperti memberi obat hama. Namun, usaha tersebut tak membuahkan hasil memuaskan.

Sementara, kualitas hasil panen buruk dan tidak optimal mempengaruhi harga di tingkat petani. Hasil panenan petani hanya dihargai kisaran Rp35.000 per kilogramnya, berbanding terbalik dengan harga di pasaran mencapai Rp55.000.00 per kilogram. (wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO