LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Anita Mardiana Fitriani, seorang perempuan berusia 29 tahun asal Bojonegoro, memiliki naluri bisnis yang tajam. Meskipun baru-baru ini menjadi penduduk Lamongan setelah menikah dengan seorang pria dari Kota Soto, Anita tidak ingin hanya duduk diam di rumah.
Anita sering berkeliling Kota Lamongan, baik di pagi, siang, sore, maupun malam hari. Awalnya, dia berencana membuka warung angkringan, tetapi setelah mengamati situasi, dia menyadari bahwa sudah banyak warung yang berkembang pesat di kota tersebut.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Niatnya membuka warung angkringan akhirnya berubah. Anita kemudian menjelajahi berbagai warung dan pedagang kaki lima, dan dia menyadari bahwa jarang ada yang menjual kuliner bekicot. Padahal, di kampung halamannya, bekicot melimpah ruah.
Dari situlah muncul ide untuk menawarkan kuliner bekicot. Anita memutuskan untuk menyajikan bekicot molak-malik dengan cita rasa gurih dan lezat.
Kuliner ini diolah dengan bumbu rempah-rempah yang pas, menciptakan sensasi yang menggugah selera bagi banyak warga yang penasaran dengan daging bekicot sawah.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Setiap hari, mulai pukul 16.00 hingga tengah malam, Anita membuka lapaknya di bahu jalan di Jalan Basuki Rahmat, dekat Gedung Lamongan Sport Center. Di sini, dia memasak bekicot dengan dua menu andalan: rica-rica bekicot dan bekicot goreng.
Bumbu rahasia yang digunakan dalam olahan bekicot menciptakan rasa gurih dan lezat. Anita mengolah bumbu tersebut di rumah dan menuangkannya ke dalam wajan sesuai permintaan pembeli.
Ada pilihan bekicot goreng atau direbus seperti rica-rica. Jika ingin pedas, sambal bisa dicampur saat proses penggorengan.
Baca Juga: Ultraman Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Lamongan
Harga per porsi adalah Rp10 ribu, baik untuk bekicot goreng maupun rica-rica. Tentu saja, sensasi kuliner bekicot molak-malik semakin nikmat jika disantap dengan nasi putih hangat.
Meskipun baru berjualan selama tiga bulan, permintaan akan olahan bekicot terus meningkat. Setiap harinya, Anita bisa menghabiskan 10 hingga 25 kilogram daging bekicot.
Warungnya buka mulai pukul 16.00 hingga pukul 01.00 dini hari. Bagi Anda yang penasaran dengan sensasi gurih dan lezatnya olahan bekicot molak-malik, jangan ragu untuk mencicipi langsung di tempatnya di Jalan Basuki Rahmat.
Baca Juga: Polres Lamongan Amankan 11 Tersangka Pengedar Narkoba, 2 di antaranya Pasutri asal Surabaya
Selain bekicot, Anita juga menyediakan nasi panas. Di belakang lapaknya, ada warung kopi yang cocok untuk cangkruk sambil menikmati hidangan bekicot.
Seorang pembeli bernama Reni (35) mengaku sering membeli bekicot, baik dalam versi rica-rica maupun gorengan. Reni membawa pulang bekicot untuk dinikmati bersama anak dan suaminya.
"Rasanya selalu mengingatkan saya pada kampung halaman," ujar Reni.
Baca Juga: Resmikan YES Corner Perpusda Lamongan, Bupati Yuhronur Sumbang Ratusan Buku Pribadinya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News