KOTA BATU, BANGSAONLINE.com – Kepolisian Resort (Polres) Batu berhasil mengamankan 5 pelaku dalam kasus penggeroyokan terhadap seorang siswa kelas 7 SMP di Kota Batu yang bernama RKW berusia 14 tahun. Kepala Kepolisian Resort Batu, AKBP Oskar Syamsuddin, menyampaikan hal itu dalam jumpa pers di Mapolres Batu, Sabtu (1/6/2024).
Kelima pelaku penggroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia terdiri dari 4 anak yang merupakan teman sekolah korban dan satu anak yang merupakan siswa di sebuah SMP di luar Kota Batu, yaitu di Pujon, Kabupaten Malang.
Baca Juga: Semarak Gerakan Nasional Aksi Bergizi Tour to School di SMPN 2 Kota Batu
"Ada lima pelaku yang telah kami amankan, yaitu AS berusia 13 tahun, KA berusia 13 tahun, MA berusia 13 tahun, KB berusia 13 tahun, dan MI berusia 15 tahun. Terakhir yang saya sebutkan, MI, bukanlah teman sekolah korban, melainkan seorang pelajar dari kecamatan Pujon, Kabupaten Malang," ungkap Kapolres.
Penggeroyokan tersebut dilakukan dengan cara memukul bergantian terhadap korban, kejadian tersebut terjadi usai pulang sekolah pada Rabu (29/5/2024) siang di Jalan Cempaka Pesanggrahan, Kota Batu. Kejadian bermula saat korban, dengan inisial RKA, dijemput oleh seorang teman menggunakan sepeda motor. Mereka kemudian mengunjungi rumah terduga pelaku MA, sebelum akhirnya pergi ke sebuah rumah di desa Sanggrahan. Namun, saat tiba di tempat tersebut, korban disambut oleh beberapa pelaku lain, MI, KB, dan AS.
Menurut Kapolres Batu, Oskar Syamsuddin, korban kemudian diturunkan dari sepeda motor oleh MA, namun ketika diajak untuk berkelai, korban menolak. Penolakan tersebut memicu kekerasan yang tidak manusiawi. Mereka menghajar korban.
Baca Juga: Pemkot Batu Libatkan 150 Pelajar di Gemarikan
"Korban dipukul secara brutal oleh MI dan MA, bahkan diseret oleh MA, kemudian Setelah dihajar, korban dibawa pulang oleh KA dan AS namun hanya sampai depan SPBU Lahor," imbuh Kapolres Batu.
Setelah dihajar, korban mengalami berbagai luka dan memar mulai muncul pada tubuh korban . Tidak hanya luka fisik, tetapi juga dampak psikologis yang dirasakan korban dan keluarganya.
Pada Jumat 31 Mei 2024, kata kapolres Batu, korban mulai merasakan sakit kepala belakang dan mual. Orang tua korban pun mulai khawatir dengan kondisi anak mereka. Keluarga membawanya ke rumah sakit, namun pada pukul 10.00 WIB nyawa korban tak bisa diselamatkan, RKA meninggal dunia.
Baca Juga: Penembak Tukang Bakso di Depan Kantor Kelurahan Temas Ditangkap
"Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, mereka terancam hukuman penjara paling lama 15 tahun," ungkapnya. (adi/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News