SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Setelah jadian penemuan jenazah bernama Suwarno (49), warga Kalijudan, Surabaya, anggota Unit Reskrim Polsek Balongbendo masih melakukan pencarian penyebab korban tenggelam.
Kanitreskrim Polsek Balongbendo, Iptu Ali Mahmud mengatakan, anggota mulai Minggu (2/6/2024) siang hingga Senin (3/6/2024) terus melakukan penyelidikan.
Baca Juga: NasDem Sidoarjo Salurkan 4.369 Beasiswa PIP Jalur Aspirasi
“Secara pastinya kami masih mencari tahu penyebabnya,” ungkapnya saat dihubungi, Senin (3/6/2024).
Menurut dia, pihaknya telah berupaya melakukan penyisiran di beberapa sisi sungai untuk mencari penyebab tenggelamnya korban. Ia juga belum bisa memastikan, apakah korban tenggelam akibat laka lantas, atau memang sengaja menenggelamkan diri.
“Kami masih coba berkoordinasi dengan beberapa polsek sekitaran sungai untuk mencari tahu,” tuturnya.
Baca Juga: Predator Anak Ditangkap di Sidoarjo
Dari keterangan keluarga korban, Ali mengatakan bahwa korban sehari-hari merupakan driver taksi online di wilayah Surabaya.
Korban sendiri, terlihat oleh keluarganya pada Kamis (30/5/2024). Saat itu, korban pulang kerja dan bercerita kepada istrinya sempat mengalami kecelakaan dengan mobil lainnya. Korban harus mengganti rugi dan mengeluarkan uang.
Selepas bercerita, korban berpamitan pergi ke Jombang, rumah orang tuanya tanpa menggunakan mobil yang bisa digunakan untuk bekerja.
Baca Juga: Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo Minta APH Proses Pihak Terkait
“Tidak ada kabar, keluarga baru tahu setelah ditemukan meninggal,” tuturnya.
Sebelumnya, diketahui jasad Suwarno ditemukan oleh dua orang yang sedang menjaring ikan di Pintu Air Sungai Kanal Magetan, tepatnya di Desa Penambangan, Balongbendo, Sidoarjo.
Suwarno saat itu, ditemukan dengan menggunakan pakaian jaket abu-abu dengan celana kain hitam. Polisi juga menemukan identitas korban dari SIM A yang ada di tubuhnya. Dari identifikasi awal, belum ditemukan adanya luka di tubuh korban.
Baca Juga: Begini Pembelaan Gus Muhdlor dalam Sidang Korupsi Insentif ASN BPPD Sidoarjo
Hal tersebut, membuat Polsek Balongbendo membawa jasad korban ke Rumkit Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong, untuk dilakukan visum. Akan tetapi, menurut Karumkit Bhayangkara, korban tidak dilakukan otopsi.
Otopsi tersebut dibatalkan, karena permintaan keluarga korban, sedangkan dari hasil visum lanjutan diketahui, terdapat luka memar kecil di dahi korban.
Namun, hal tersebut bisa menyebabkan kematian atau pingsan, Eko belum bisa memastikan.
Baca Juga: Konvoi Diduga Pesilat Resahkan Kota Delta, Seorang Pemuda Jadi Korban
“Keluarga tidak menghendaki otopsi sehingga penyebab kematian belum bisa dipastikan,” katanya. (cat/rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News