Ngawi Alami Kelangkaan Elpiji

Ngawi Alami Kelangkaan Elpiji KOSONG – Tumpukan tabung elpiji kemasan 3 kilogram tanpa isi, di salah satu agen di Ngawi. foto: zainal abidin/BANGSAONLINE

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Gas Elpiji kemasan 3 kilogram menghilang’ di sejumlah kawasan di Kabupaten . Jikapun ada, harganya melonjak mencapai Rp 25 ribu- Rp 30 ribu. Kondisi ini disebut-sebut berlangsung sejak pasca Hari Raya Idul Fitri.

Seorang pemilik agen elpiji, Agus Dermawan (30), mengaku jika pun ada, begitu turun dari truk, elpiji tersebut sudah dipesan pembeli. Ia mengaku hanya mendapatkan pasokan 80 tabung setiap harinya. “Kalau di daerah lain ada kelangkaan, saya kurang tahu. Tapi yang jelas akhir-akhir ini permintaan meningkat,” cetusnya saat ditemui di kiosnya, di JL PB Sudirman , Kamis (13/8).

Baca Juga: Masuk Musim Hujan, BPBD Ngawi Bersama Forkopimda Gelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

Kelangkaan elpiji ini juga dikeluhkan Retnaningsih, pemilik warung di Jalan Dahlia. Selain susah mendapatkan elpiji kemasan 3 kg, harganya pun melonjak, hingga Rp 25 ribu per tabung. “Berapapun harganya ya terpaksa saya beli mas, karena memasak pakai elpiji,” keluhnya.

Seorang pegawai SPBBE (Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji) PT Suminar, David menjelaskan, pasokan elpiji kerap tidak tepat sasaran karena dipakai untuk pedagang mikro. Padahal elpiji kemasan tiga kilogram untuk warga tidak mampu, sedangkan pedagang mikro seharusnya memakai elpiji 14 kilogram. “Sebenarnya itu tidak dibenarkan tetapi sekarang industri kecil juga menggunakan elpiji 3 kg,” cetus David. (nal/sta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO