TUBAN, BANGSAONLINE.com - Ratusan pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, mulai jajaran setda, kepala OPD, kepala puskesmas, hingga camat, mengikuti skrining kesehatan di Pendopo Krida Manunggal, Jum'at (7/6/2024). Deteksi dini kesehatan tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Hipertensi Sedunia 2024.
Sekda Tuban, Budi Wiyana, yang hadir di acara itu menyampaikan kegiatan ini digelar guna memastikan indikator kesehatan atau deteksi dini bagi ASN.
Baca Juga: BPKPAD Tuban Serahkan Insentif Prestasi Pemungut PBB-P2 untuk Kecamatan Hingga Desa Tercepat
Pada skrining itu jika nantinya terdeteksi ada gangguan kesehatan, maka ditindaklanjuti dengan pengobatan dan harus menerapkan pola hidup yang lebih sehat.
"Hal itu demi memastikan ASN kami tidak ada yang menderita penyakit kronis," paparnya.
Sekda meminta kepada dinkes agar kegiatan ini ditindaklanjuti hingga tingkat bawah mencakup seluruh ASN di Kabupaten Tuban.
Baca Juga: BPKPAD Tuban Gelar Gebyar Pajak Daerah
"Setelah ini seluruh jajaran Pemkab Tuban maupun masyarakat diharapkan sudah terbiasa untuk melakukan skrining secara mandiri," katanya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinkes P2KB Tuban, Atiek Supartiningsih, menjelaskan kegiatan skrining memang harus dilakukan minimal satu tahun sekali untuk usia produktif. Terutama, terhadap jajaran organisasi perangkat daerah (OPD) yang berjumlah 1.600 orang.
"Untuk puskemas, ada 8.600 orang, itu sudah kami data. Mulai dari pemerintah kecamatan maupun guru. Nantinya pegawai puskesmas akan melakukan skrining di kantor ASN setempat," ujarnya.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Disdik Tuban Gelar Gebyar Anugrah Lomba Budaya Mutu 2024
Selanjutnya, Dinkes Tuban akan melakukan hal serupa di lingkungan masyarakat melalui pos pembinaan terpadu (posbindu) yang tersebar di seluruh desa. Namun, ke depannya untuk skrining kesehatannya akan melalui Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP).
"Di posyandu ILP nanti bisa melayani pemeriksaan mulai dari balita hingga lanjut usia, maupun ibu hamil," pungkasnya. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News