Teknik Menyalakan Api Tanpa Korek, Cara yang Harus Dipelajari Pendaki Pemula

Teknik Menyalakan Api Tanpa Korek, Cara yang Harus Dipelajari Pendaki Pemula Ilustrasi.

BANGSAONLINE.com - Korek menjadi alat yang sangat penting ketika di gunung. Mengingat hawa dingin di pegunungan yang sangat cocok untuk membuat makanan dan minuman hangat.

Selain itu, dengan korek api, kita bisa membuat api unggun, dengan catatan tidak di sembarang tempat.

Baca Juga: Bolehkah Menggunakan Celana Jeans saat Mendaki Gunung?

Namun, bagaimana jika kita kehilangan korek atau tertinggal di suatu tempat saat di gunung?

Mungkin kita bisa memanfaatkan pemantik pada kompor portabel. Namun pada faktanya, ketika kondisi terlalu dingin, pemantik pada kompor portabel seringkali mengalami trobel sehingga susah menyala.

Mengingat kondisi darurat bisa datang pada siapa pun, maka tidak ada salahnya kita mempelajari teknik penting ketika terjadi kondisi darurat saat di gunung. Beberapa cara yang akan kita berikan hanya dengan memanfaatkan benda di sekitar, simak untuk tahu lebih jelasnnya!

Gunakan Kaca Pembesar

Baca Juga: Mengapa Disarankan untuk Tidak Mendaki di Malam Hari?

Kaca pembesar mampu menghasilkan api melalui pantulan dari sinar matahari. Caranya cukup mudah. Pertama, kalian harus menyiapkan benda yang mudah terbakar seperti rumput kering, kertas, atau sejenisnya.

Kemudian pantulkan cahaya matahari dari kaca pembesar dengan jarak sekitar 20-30 sentimeter. Tunggu beberapa menit tanpa menggeser kaca pembesar agar titik panas tetap berada di satu tempat dan menghasilkan api.

Perlu diingat, hindari terkena pantulan cahaya kaca pembesar secara langsung dari mata kita karena ini berbahaya. Jika tidak ada kaca pembesar, kalian bisa memanfaatkan lensa kacamata.

Gunakan Air

Baca Juga: Mampu Gantikan Peran Tenda, Ini Dua Keunggulan Jas Hujan Ponco saat Mendaki Gunung

Teknik kedua kalian bisa menggunakan media air untuk menghasilkan api. Prinsip dasarnya sama seperti penggunaan kaca pembesar, yaitu tempatkan air di botol atau bisa juga tempatkan air di plastik. Kemudian manfaatkan pantulan dari sinar matahari untuk menghasilkan api seperti teknik kaca pembesar.

Teknik Hand Drill

Hand drill merupakan teknik yang sudah dilakukan oleh orang zaman dahulu untuk menghasilkan api. Dengan memanfaatkan gaya gesek dari kayu akan menghasilkan bara api.

Teknik hand drill ini dilakukan dengan memutar sebatang kayu di atas papan kayu. Hasil dari energi kinetik akan berubah menjadi energi panas pada dua permukaan kayu tersebut.

Baca Juga: Semeru Dibuka, Ini Tips Mendaki di Musim Hujan

Agar cara ini berhasil, jangan lupa untuk menyiapkan segenggam daun kering agar bara api yang dihasilkan dari teknik hand drill bisa membakar daun kering yang telah disediakan.

Dalam penggunaan teknik ini tidak diperlukan cahaya matahari seperti penggunaan kaca pembesar, namun diperlukan kesabaran yang ekstra hingga kayu menghasilkan bara api.

Ketiga cara di atas adalah cara yang bisa kita lakukan ketika kondisi darurat di gunung dengan memanfaatkan benda di sekitar.

Baca Juga: Rawan Bencana, Bolehkah Mendaki Gunung di Musim Hujan?

Namun yang lebih penting dari itu adalah, memastikan bahwa semua peralatan kita benar-benar berfungsi dan tidak ada yang tertinggal untuk mengantisipasi kondisi darurat dan hal-hal yang tidak diinginkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO