MAKKAH, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, memimpin istighatsah dan tahlil dalam acara Silaturahim dan Temu NU se-Dunia ke-22 di Ballroom Hotel Al Tayseer Tower di kawasan Jarwal Makkah Arab Saudi, Jumat, 21 Juni 2024.
Acara yang digelar Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Arab Saudi itu dihadiri sekitar 2.000 warga NU yang mayoritas jemaah haji.
Baca Juga: Puisi Prof Dr 'Abd Al Haris: Pimpin dengan Singkat, Gus Dur Presiden Penuh Berkat
Semula PCI NU Arab Saudi menargetkan hanya 1.000 orang. Ternyata yang hadir sekitar 2.000 jemaah haji.
“Acaranya agak molor. Baru dimulai sekitar pukul 4.20 sore,” kata Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, kepada BANGSAONLINE lewat telepon, Sabtu (22/6/2024) siang ini.
Kiai Asep adalah putra KH Abdul Chalim, salah seorang kiai pendiri NU dan pejuang kemerdekaan RI yang tahun 2023 lalu ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Kiai Asep juga pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto, Jawa Timur. Selain itu, Kiai Asep juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nadhlatul Ulama (Pergunu).
Dalam acara Temu NU itu, Kiai Asep memimpin istighatsah secara detail. Ia menjelaskan keutamaan dzikir dan shalawat satu per satu kepada ribuan peserta yang membeludak itu.
"Ini (doa) kita tujukan untuk saudara kita yang meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji," ujar Kiai Asep kepada ribuan peserta Temu NU itu.
Baca Juga: Tak Ada Data, Keluarga Kiai Besari Minta Gus Miftah Tak Ngaku-Ngaku Keturunan Kiai Besari
Dalam acara itu Kiai Asep didampingi sejumlah ulama, termasuk Rais Syuriah PCINU Arab Saudi Dr KH Fahmi Alfanani. Kiai Asep kemudian minta Kiai Fahmi Alfanani untuk memimpin doa.
"Doktor Fahmi ini intelektual kita di Arab Saudi. Ibadahnya mendapat pahala 100.000 kali lipat. Insyallah doanya akan dikabulkan oleh Allah SWT," kata Kiai Asep yang dikenal sebagai kiai miliarder tapi dermawan di hadapan warga NU yang antusias mengikuti acara itu.
Kiai Fahmi Alfanani memimpin doa. Ia mendoakan para jamaah yang hadir menjadi haji mabrur. Menurut dia, balasan untuk haji mabrur adalah surga.
Baca Juga: Klaim Didukung 37 Cabor, Imam Sunyono Optimis Terpilih Ketua KONI Kabupaten Mojokerto
"Anda semua ini sudah memegang sertifikat masuk surga," kata Kiai Fahmi Alfanani dikutip ngopibareng.id.
Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, dalam acara Silaturahim dan Temu NU se-Dunia ke-22 di Ballroom Hotel Al Tayseer Tower di kawasan Jarwal Makkah Arab Saudi, Jumat 21 Juni 2024. Foto: ngopibareng.id.
Baca Juga: Kang Irwan Dukung Mbah Kholil, Kiai Bisri dan Gus Dur Ditetapkan jadi Pahlawan Nasional
Ketua PCINU Arab Saudi Imron Mashudi mengaku surprise dengan hadirnya ribuan warga NU dan para kiai NU di acara tahunan tersebut.
"Selamat datang untuk warga NU yang hadir sore ini. Luar biasa semangatnya," kata Kiai Imron dikutip Risalah NU Online.
Kiai Imron menceritakan bahwa PCINU Arab Saudi berdiri tidak lepas dari peran Presiden ke-4 Indonesia KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Baca Juga: Gegara Mitos Politik dan Lawan Petahana, Gus Barra-dr Rizal Sempat Diramal Kalah
"Saat itu kami datang ke Gus Dur untuk meminta PCINU Arab Saudi diresmikan, Gus Dur mengatakan bahwa NU bukan miliknya pribadi. Lalu, kami diminta untuk datang ke Muktamar NU ke-30 di Lirboyo untuk mengesahkan PCINU di arena Muktamar," tutur Kiai Imron.
Sementara Katib Aam Syuriah PBNU KH Akhmad Said Asrori menegaskan pentingnya bersyukur bagi para warga NU yang telah diberi kesempatan untuk ibadah haji.
"Barang siapa meninggal dalam haji, maka ia wafat dalam keadaan syahid. Bila ada jamaah yang wafat, keluarga mohon mengikhlaskan. Haji adalah seutama jihad. Semoga jihad kita diterima oleh Allah," kata Kiai Akhmad Asrori.
Baca Juga: Ikfina, Cabup Incumbent Mojokerto Kalah, Gus Barra Persiapan Pidato Kemenangan
Katib Aam Syuriah PBNU KH Akhmad Said Asrori saat menyampaikan pidatp dalam dalam acara Silaturahim dan Temu NU se-Dunia ke-22 di Ballroom Hotel Al Tayseer Tower di kawasan Jarwal Makkah Arab Saudi, Jumat 21 Juni 2024. Foto: Risalah NU Online.
Ia juga mengingatkan jamaah haji tentang posisi strategis NU di Indonesia. "Martin van Bruinessen menyatakan, kalau Indonesia tidak ada NU akan mudah terpecah. NU banyak yang mencintai. Salah satu benteng NKRI adalah NU," ujar pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thullab, Wonosari, Tempuran, Magelang, Jawa Tengah itu.
Baca Juga: Warga Jatim Berjubel Hadiri Kampanye Terakhir Khofifah-Emil, Kiai Asep: Menang 70%
Menurut dia, anugerah ini harus dijaga. Kedudukan strategis NU, kata dia, ada dua amanah bagi NU. Yaitu tanggung jawab keagamaan dan kebangsaan.
"Pertama adalah amanah diniyah atau tanggung jawab keagamaan. Akidah kita adalah Ahlussunah wal Jamaah. Maka kita yakin, kita ini on the track. Insyaallah NU adalah jam'iyah mardhiyah atau organisasi yang diridhai Allah," tegas Kiai Akhmad Assrori seperti dikutip NU Online.
Ia menegaskan, haji adalah termasuk usaha untuk memperkuat akidah dan keimanan. "Nabi menjelaskan, ambillah dariku manasik kalian. Bagaimana perjuangan kita di Arafah kemarin, itu dalam rangka mengikuti ajaran Nabi Muhammad," katanya.
Dalam acara Temu NU itu hadir juga Ketua PBNU Masyhuri Malik, Prof. Abdul A'la, Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharuddin, Ketua LTN NU Zubaedi Raqib, Ketua Umum PB PMII Abdullah Sukri, pelawak Qomar, dan Pimpinan Aswaja NU Center Jawa Timur KH Ma'ruf Khozin.
Juga hadir perwakilan PWNU dari berbagai provinsi, termasuk para banom NU dari berbagai daerah, seperti Lazisnu, ISNU dan lainnya.
Sementara Rais Aam Syuriah PBNU KH Miftakhul Ahyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan KH A. Mustofa Bisri (Gus Mus), yang dijadwalkan hadir tak tampak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News