SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Pihak Pondok Pesantren Al Mahdiy mencopot spanduk yang berisikan protes dari warga Desa Pagerwojo, Kecamatan Buduran. Hal tersebut dilakukan dengan alasan agar tuntutan yang dianggap fitnah tidak tersebar luas.
Padahal, warga sebelumnya berkomitmen untuk tidak mencopot spanduk hingga kasusnya diselesaikan. Pengasuh Pondok Pesantren Al Mahdiy, Fuad Basyaiban, membenarkan pencopotan spanduk protes yang dilakukan pihaknya pada Sabtu (22/6/2024) lalu.
Baca Juga: Puluhan Besi Penutup Selokan Trotoar di Frontage Juanda Sidoarjo Hilang
"Iya benar, kami minta pencopotan ke Polresta Sidoarjo," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (24/6/2024).
Menurut dia, pencopotan spanduk itu bukan tanpa sebab, melainkan Pondok Pesantren Al Mahdiy tidak ingin semakin banyak warga yang termakan informasi tidak benar, bahkan berujung pada fitnah. Sehingga, spanduk harus segera dicopot karena dikhawatirkan apabila fitnah tersebar luas, permasalahan tidak akan rampung.
Baca Juga: Jelang Ibadah Natal 2024, Polisi Gelar Patroli Obvit dan Cek Pengamanan Gereja di Sidoarjo
"Sengaja kami copot, agar tidak menimbulkan fitnah yang semakin meluas," katanya.
Disebutkan, pencopotan spanduk yang terpampang di depan pondok pesantren itu tidak dilakukan seorang diri. Pondok Pesantren Al Mahdiy meminta bantuan sejumlah tukang bangunan yang sedang bekerja sekitar lokasi.
Baca Juga: NasDem Sidoarjo Salurkan 4.369 Beasiswa PIP Jalur Aspirasi
"Waktu pencopotan didampingi anggota Polsek Buduran dan dibantu oleh pekerja bangunan," jelasnya. (cat/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News