GRESIK, BANGSAONLINE.com - Tiga parpol yakni Gerindra, PDIP, dan Golkar, hingga sekarang belum menurunkan surat keputusan (SK) rekomendasi untuk Pilkada Kabupaten Gresik 2024.
Kabarnya, tiga parpol itu masih menimang kekuatan dua figur bacabup, yaitu Asluchul Alif yang diusulkan DPC Gerindra Gresik dan DPD Golkar Gresik, serta Fandi Akhmad Yani yang diusulkan DPC PDIP Gresik dan telah mendapatkan penugasan dari DPP.
Baca Juga: Kunjungi Pasangan Yani-Alif, Sekjen DPP Golkar Optimis Menang 95 Persen
"Partai kami masih mensimulasikan 2 kekuatan bacabup tersebut. Di antara simulasinya Alif dan Gus Yani bertarung menjadi rival di Pilkada Gresik," ucap salah satu pengurus DPC PDIP Gresik kepada BANGSAONLINE.com, Jumat (28/6/2024).
Kalau dua figur bacabup itu berhadap-hadapan pada Pilkada Gresik 2024, belum bisa dipastikan siapa yang bakal keluar sebagai pemenang. Karena itu, PDIP juga melakukan simulasi apabila keduanya disandingkan.
"Opsi simulasi Alif dan Yani gabung, dengan komposisi pasangan Bacabup-Bacawabup Yani-Alif atau sebaliknya (Alif-Yani)," bebernya.
Baca Juga: Usai Debat Publik Kedua, Gus Nur Ajak Masyarakat Menangkan Yani-Alif
Namun, Ketua Tim Pemenangan Bacabup Asluchul Alif sementara, Mohammad Zaifuddin, menegaskan sejauh ini Gerindra tetap komitmen mengusung Asluchul Alif sebagai bacabup, bukan bacawabup.
Saat ini, kata Zaifuddin, Alif sedang menggodok bakal calon wakil bupati yang akan mendampingi Alif.
"Tunggu bulan Juli, ya siapa yang akan mendampingi Mas Alif," kata Zaifuddin.
Baca Juga: Pascaputusan MK, PDIP Gresik Minta Bawaslu Tindak Pejabat dan TNI-Polri Tak Netral di Pilkada 2024
Hal senada disampaikan Ketua DPC PDIP Gresik, Mujid Riduan. Ia menyampaikan bahwa DPP telah menurunkan surat penugasan kepada Fandi Akhmad Yani sebagai bacabup dan Aminatun Habibah sebagai bacawabup.
"Setelah penugasan DPP turun, keduanya diminta membentuk tim 9, membangun komunikasi dengan parpol lain dan turun ke masyarakat," ucapnya.
Karena itu, potensi untuk menduetkan Fandi Akhmad Yani dan Asluchul Alif sangat kecil.
Baca Juga: PDIP Larang Kadernya di Legislatif Ikut Kunker Jelang Pilkada, Noto: Sudah Lapor ke Sekwan Gresik
Sejauh ini, kata Mujid, partainya tengah membangun komunikasi dengan parpol lain untuk koalisi. Mengingat, PDIP Gresik belum bisa memberangkatkan paslon sendiiri karena kursi kurang dari 20 persen atau 10 kursi.
"PDIP Gresik punya 9 kursi, kurang satu kursi. Karena itu, (PDIP) membangun komunikasi dengan semua parpol untuk penjajakan koalisi, dengan Gerindra, PKB, Golkar, PPP, PAN, Nasdem, Demokrat dan parpol lain," ungkapnya.
Menurut Mujid, saat ini semua masih dinamis. Pihaknya belum bisa memastikan paslon bacabup dan bacawabup yang bakal mendapatkan SK rekom DPP untuk tiket Pilkada Gresik 2024.
Baca Juga: HUT ke-60, Ribuan Massa Golkar Gresik Ikuti Senam Massal Nasional Pecahkan Rekor Muri
"DPP harus koalisi dengan parpol lain dan membuat kesepakatan siapa pasangan yang akan diusung. Jadi semua masih serba mungkin," pungkas Wakil Ketua DPRD Gresik ini.
Sementara itu, Ketua DPD Golkar Gresik Ahmad Nurhamim juga menyatakan partainya belum bisa memastikan siapa yang bakal mendapatkan rekom dari DPP.
"Semua masih fleksibel dan serba mungkin sebelum pendaftaran paslon ke KPU Gresik 27 Agustus," katanya.
Baca Juga: HUT ke-60 Golkar, Fajar: Saya Siap Tarung dengan Asroin, Wongso, dan Anis untuk Jabat Ketua
"Semua peluang masih terbuka, masih flexibel, ditunggu saja endingnya setelah DPP menurunkan SK rekom," pungkas Wakil Ketua DPRD Gresik ini. (hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News