SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Petugas dari Polsek Genteng menangkap 2 pencuri spesialis TV hotel. Mereka berinisial TGH (20) warga Jagir Sidomukti, Surabaya, dan AD (20) dari Pati, Jawa Tengah.
"Kedua pelaku setidaknya telah beraksi sejak Mei lalu, pernah beraksi di Sidoarjo dan Malang. Selain itu, mereka juga terlibat dalam beberapa kasus penggelapan sepeda motor di Surabaya, Kediri, dan Magetan," kata Kapolsek Genteng, Kompol Bayu Halim Nugroho, Senin (8/7/2024).
Baca Juga: Dampingi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Adhy Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
Penangkapan terjadi ketika mereka berdua check out hotel, di daerah Genteng. Kronologinya, TGH dan AD satu hari sebelumnya menginap di hotel budget, sekitar kawasan tersebut.
Ketika check out, karyawan hotel melakukan pengecekan ke kamar yang mereka inapi. Alangkah kagetnya, petugas melihat keadaan kamar dengan TV berukuran 22 inch yang seharusnya terpasang di dinding tidak ada.
Lalu, koordinasi dilakukan dengan resepsionis untuk menahan para pelaku. Ketika tas laundry yang mereka bawa digeledah, ternyata isinya ada 3 TV ukuran 22 inch.
Baca Juga: Pengamanan Nataru, Polda Jatim Kerahkan Ribuan Personel di Operasi Lilin Semeru 2024
Salah satu dari 3 televisi itu adalah milik kamar hotel yang baru saja disewa. Petugas hotel langsung menghubungi Polsek Genteng dan polisi datang untuk menangkap TGH dan AD.
Menurut pengakuan salah satu tersangka, mencuri TV di hotel ialah kejahatan yang minim risiko lantaran privasi konsumen terjaga. Untuk mengelabui petugas hotel, TV hasil curian dimasukan ke dalam tas laundry berukuran besar, lalu dibawa kabur pada saat check out.
Penginapan yang biasanya disatroni adalah hotel-hotel budget. Selain murah, mereka beranggapan lokasi dimaksud lebih gampang, lantaran petugas jarang mengecek kamar ketika check out.
Baca Juga: PT KAI Daop 8 Surabaya Catat Ada 6 KA Favorit dengan Okupansi Tinggi di Libur Nataru 2025
"Setelah itu, kami jual di Facebook. Kisaran harganya satu barang Rp750 ribu, terus hasilnya dibagi dua," akunya. (rus/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News