Soal Rencana Pemekaran Wilayah Kabupaten Pasuruan, DPRD dan LSM Jelaskan Skema dan Alasannya

Soal Rencana Pemekaran Wilayah Kabupaten Pasuruan, DPRD dan LSM Jelaskan Skema dan Alasannya

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Wacana pemekaran wilayah Kabupaten Pasuruan yang digaungkan oleh kalangan DPRD di rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) jadi perhatian serius.

Buktinya, para wakil rakyat akan membahas raperda RPJPD yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode 20 tahun tersebut.

Baca Juga: Warga Komplain Limbah PT Cargill, Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan Desak Pertanggungjawaban

Arifin, Ketua Pansus Raperda RPJPD Kabupaten Pasuruan, menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan kajian serta studi banding ke kabupaten yang sudah melakukan pemekaran wilayah.

"Untuk di Kabupaten Pasuruan sendiri sangat layak, karena luas wilayah cukup luas, yakni lebih kurang 1.500.000 km², terdiri dari 24 kecamatan," jelas politikus PDIP asal Beji tersebut.

Menurutnya, ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan pemekaran wilayah, salah satunya adalah untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Gertap Laporkan Kades ke Bawaslu, Diduga Ikut Kampanye dan Distribusikan APK Salah Satu Paslon

"Memang untuk menuju ke sana dibutuhkan kajian yang matang, dukungan beberapa syarat, serta dukungan tokoh masyarakat, kalangan parlemen juga, untuk diajukan ke Mendagri," tuturnya.

Adapun skema usulan pemakaran nanti, lanjut Arifin, 6 kecamatan di wilayah barat (Bangil, Beji, Pandaan, Gempol, Sukorejo, Purwosari, Purwodadi), bakal dijadikan kota seperti Kota Batu.

"Bila ini disetujui, maka secara otomatis Kabupaten Pasuruan akan lebih mudah dalam pembangunan," katanya.

Baca Juga: Lujeng Soroti Kredibilitas Lembaga Survei Pilkada 2024 di Kabupaten Pasuruan

Keterangan yang sama disampaikan oleh Anjar Suprianto, Ketua LSM GP3H. Ia menjelaskan, Kabupaten Pasuruan memiliki luas 1.500.000 km², terdiri dari 24 kecamatan.

Meski Kabupaten Pasuruan temasuk daerah industri, namun faktanya masih terdapat kesenjangan antar masyarakat. 

"Angka-angka statistik saja yang dimainkan Pemerintah Kabupaten Pasuruan, supaya terlihat daerahnya gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo. Padahal, menangis mereka masyarakat Pasuruan," cetusnya.

Baca Juga: Pasuruan Serasa Tak Punya Pemimpin, Kinerja Pj Bupati Dua Bulan Terakhir Jadi Sorotan

"Mau dilihat dari jalan, eh jalannya gak ada yang bagus. Mau bicara pendidikan SDM maupun SDA sangat tidak mumpuni dan bidang lain pun sama," tutur pria asal Gempol ini.

Menurutnya, hal ini diakibatkan wilayah Kabupaten Pasuraun wilayah yang sangat luas, sehingga beban untuk pemerataan tidak dapat disangga oleh pemda setempat.

"Maka diperlukan pemekaran wilayah, misalnya menjadi Pasuruan Barat dan Pasuruan Timur," tambahnya.

Baca Juga: Anggota Dewan ini Sebut Hortikultura Kabupaten Pasuruan Tak Kalah dengan Daerah Lain

Anjar melanjutkan, bahwa pemekaran wilayah baik provinsi atau kabupaten/kota atau daerah otonomi menjadi salah satu upaya menangani isu seperti peningkatan pemerataan pembangunan.

"Pemekaran wilayah juga menjadi langkah strategis untuk mengoptimalkan kendali dengan wilayah yang lebih sempit, untuk tujuan peningkatan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO