PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 6,5 hektare lahan tembakau yang ada di Desa Gambiran, Prigen, Kabupaten Pasuruan, rawan kekurangan air.
Hal itu disampaikan oleh Prabowo Santoso, Koordinator Petani Tembakau kepada BANGSAONLINE.com di lokasi kebun tembakau, Sabtu (27/7/2024).
Baca Juga: Stadion Pogar Berantakan Usai Dipakai Kampanye, Askab PSSI Pasuruan Prihatin
Ia menjelaskan, air dari atas yang mengalir ke hilir sering habis di tengah jalan. Sumber yang berjarak 1,5 kilometer dari lahan tembakau itu sebenarnya besar, namun air habis karena teresap tanah.
Oleh karena itu, mereka berharap agar saluran irigasi yang mengaliri persawahan, khususnya sawah tembakau, mendapat perhatian dari pemerintah.
"Melihat kualitas tembakau sangat menjanjikan, kami berharap saluran air diperbaiki atau ada pipanisasi. Jadi pemerintah tidak hanya membangun plengsengan, tapi rabatnya juga penting," kata Prabowo.
Baca Juga: Pilbup Pasuruan 2024: Paslon Mudah dan Rubih Saling Klaim Unggul Hasil Survei
Menanggapi keluhan tersebut, H. M. Rusdi Sutejo terjun langsung ke lapangan untuk meninjau kondisi. Ia berjanji akan mencarikan solusi atas permasalahan yang dialami petani tembakau di Desa Gambiran.
"Kalau memang butuh bor, ya di bor. Kalau butuh perbaikan, ya diperbaiki," ucap bakal Cabup Pasuruan dari Partai Gerindra tersebut.
Namun, Rusdi menyarankan agar kelompok tani melengkapi administrasi terlebih dahulu agar lebih mudah mengajukan bantuan. "Lebih cepatnya diajukan sekarang, agar segera dibahas dalam perubahan anggaran 2024 ini," katanya.
Baca Juga: GERTAP Desak KPU Usut Dua Anggota PPS yang Diduga Teken Kontrak Politik dengan Cabup Pasuruan
Rusdi menyadari tembakau di Kabupaten Pasuruan sangat dibutuhkan. Sebab, pabrik rokok banyak yang berdiri di Pasuruan. Seperti PT. HM Sampoerna, PT. Gudang Garam, PT. Djarum, dan lainnya.
Di sisi lain, pendapatan terbesar anggaran cukai di Indonesia adalah Kabupaten Pasuruan. Oleh karena itu, Rusdi berharap agar potensi anggaran tersebut bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
"Kalau memang kekurangan air nanti anggarkan. Bisa lewat pemerintah atau CSR. Tapi kalau CSR itu harus tanda tangannya bupati," pungkasnya. (afa/rev)
Baca Juga: Sambangi Penjahit Bola di Orobulu Pasuruan, Paslon Rubih Siap Kembangkan Program Kemitraan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News