MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Penyakit kaki gajah mulai menjangkit di Kabupaten Mojokerto. Penyakit yang dibawa cacing filaria dan disebarkan nyamuk ini menginfeksi tiga warga di daerah ini.
’’Tahun ini ada tiga penderita kaki gajah yang kita temukan,’’ kata kepala Seksi Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan, Kabupaten Mojokerto, Hartadi, Senin (24/8).
Baca Juga: Bupati Ikfina Apresiasi DPRD Mojokerto Dalam Rapat Paripurna Raperda APBD TA 2025
Untuk itu, Hartadi mengatakan akan menggencarkan sosialisasi pemberian obat cacing di Posyandu. Sasarannya yakni anak-anak yang berusia satu tahun hingga kelas 6 SD.
’’Untuk mencegah agar tidak kena kaki gajah, anak-anak harus minum obat cacing tiap bulan Agustus selama lima tahun mulai 2015 ini hingga 2020,’’ tambahnya.
Kaki gajah memang masih menjadi ancaman di Indonesia. Sampai saat ini, ada 241 kabupaten yang endemi kaki gajah. Oleh karena itu saat ini pemerintah melaksanakan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) filariasis yang harus diminum satu kali dalam setahun selama lima tahun.
"Untuk mencegah supaya tidak tertular, obat ini harus diminum tuntas selama lima tahun. Karena kalau sudah kena, penyakit ini bisa mengakibatkan pembesaran kaki, lengan, sampai alat kelamin. Sifatnya itu menahun dan akan menjadi cacat tetap. Penyakit kaki gajah termasuk jenis penyakit menular dan berbahaya serta bisa menimbulkan cacat fisik bagi si penderita,’’ tuturnya.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Bongkar TPPU Narkoba Miliaran Rupiah
Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit kaki gajah apabila orang tersebut digigit nyamuk yang infektif yaitu nyamuk yang mengandung larva stadium III (L3). Nyamuk tersebut mendapat cacing filarial kecil (mikrofilaria) sewaktu menghisap darah penderita mengandung microfilaria atau binatang reservoir yang mengandung microfilaria.
Siklus Penularan penyakit kaki gajah ini melalui dua tahap, yaitu perkembangan dalam tubuh nyamuk (vector) dan tahap kedua perkembangan dalam tubuh manusia (hospes) dan reservoair.
Gejala klinis filariais akut adalah berupa demam berulang-ulang selama 3 – 5 hari. Demam dapat hilang bila istirahat dan muncul lagi setelah bekerja berat.
Gejala lain yaitu pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) di daerah lipatan paha, ketiak yang tampak kemerahan, panas dan sakit. Gejal klinis yang kronis berupa pembesaran yang menetap pada tungkai, lengan, buah dada dan buah zakar. (yep/rvl)
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Ringkus Terduga Pelaku TPPO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News