GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua Fraksi Nasdem DPRD Gresik, M. Nasir Cholil, berharap 6 parpol mau bergabung dalam koalisi besar menghadapi Pilkada Gresik 2024.
"Saya sangat berharap Nasdem, PKB, Gerindra, Golkar, PPP, dan PAN bergabung mengalahkan incumbent Fandi Akhmad Yani dan Aminatun Habibah yang bakal kembali running pada Pilkada Gresik 2024," ucap Nasir kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (7/8/2024).
Baca Juga: Kunjungi Pasangan Yani-Alif, Sekjen DPP Golkar Optimis Menang 95 Persen
Ia mengatakan jika para parpol itu sudah sepakat membangun koalisi, maka tinggal membuat kesepakatan siapa yang akan diusung sebagai bacabup dan bacawabup.
"Saya kira dari 6 parpol tersebut banyak figur yang bisa diusung dan disepakati," tuturnya.
Ia lantas menyebutkan sejumlah figur di enam parpol tersebut yang layak untuk dicalonkan, baik di posisi bacabup maupun bacawabup.
Baca Juga: Usai Debat Publik Kedua, Gus Nur Ajak Masyarakat Menangkan Yani-Alif
Antara lain di PKB ada M Syahrul Munir, seorang politikus muda dan Moh Syafi' AM politikus senior. Lalu di Gerindra ada Asluchul Alif dan Nur Saidah.
Kemudian, di Golkar ada Ahmad Nurhamim. Sementara di PPP ada Khoirul Huda dan di PAN ada Faqih Usman.
"Jadi, stok figur calon yang dimiliki enam parpol ini cukup banyak," tuturnya.
Baca Juga: PDIP Larang Kadernya di Legislatif Ikut Kunker Jelang Pilkada, Noto: Sudah Lapor ke Sekwan Gresik
Menurut Nasir, saat ini yang perlu dilakukan oleh para parpol tersebut bagaimana mengalahkan incumbent.
"Jangan ribut soal jumlah kursi yang dimiliki untuk menentukan posisi siapa yang menjadi bacabup dan bacawabup. Kalau itu-itu saja yang diperdebatkan dan masing-masing keras kepala, mengedepankan ego, nggak akan ketemu," tukasnya.
Karena itu, ia menyarankan masing-masing parpol yang telah menyiapkan calon agar mawas diri dan belajar dari Pilpres 2024.
Baca Juga: HUT ke-60, Ribuan Massa Golkar Gresik Ikuti Senam Massal Nasional Pecahkan Rekor Muri
"Kalau kita belajar dari pilpres kemarin, maka parpol-parpol tersebut akan mudah memenangkan paslon. Tapi kalau sama-sama ego yang merasa partai besar ngotot minta nomor satu atau calon bupati, nggak akan ketemu," tandasnya.
"Makanya, saya minta agar partai-partai belajar dari pilpres kemarin, turun ke masyarakat, siapa figur yang dikehendaki masyarakat," imbuhnya.
Ditanya soal Alif dan Syahrul yang saat ini sama-sama minta di posisi bacabup, Nasir memberi solusi agar figur bacawabup dicarikan alternatif.
Baca Juga: HUT ke-60 Golkar, Fajar: Saya Siap Tarung dengan Asroin, Wongso, dan Anis untuk Jabat Ketua
Misalnya, dari PKB ada Moh Syafi' AM, atau dari Golkar ada Ahmad Nurhamim, dari PPP Khoirul Huda, atau dari PAN Faqih Usman.
"Berarti kalau itu yang disepakati, salah satunya Mas Syahrul di DPRD, menjadi Ketua DPRD Gresik," terangnya.
Sebaliknya, jika Syahrul yang disepakati sebagai bacabup dan Alif tidak bersedia di posisi bacawabup, maka alternatif dari Gerindra ada Nur Saidah yang bisa diusung sebagai orang nomor dua di Gresik.
Baca Juga: Musda Golkar Gresik, Asroin Siap Running Jadi Ketua
"Untuk Mas Alif bisa ke DPRD menjadi Wakil Ketua DPRD," terangnya.
Namun demikian, tambah Nasir, dirinya berharap selain 6 parpol tersebut bisa membangun koalisi besar, juga bisa memunculkan komposisi pasangan bacabup dan bacawabup yang memiliki peluang besar menang di Pilkada 2024.
"Jadi jangan hanya ribut rebutan siapa nomor satu dan nomor dua. Tapi bagaimana bisa menang pilkada," pungkasnya. (hud/rev)
Baca Juga: Ketua DPRD Gresik Lantik Wahidatul Husnah sebagai Anggota PAW Periode 2024-2029
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News