JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Salah satu tonggak penting sejarah reformasi Indonensia adalah Deklarasi Ciganjur. Deklarasi ini disebut Deklarasi Ciganjur karena bertempat di kediaman KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Ciganjur Jakarta Selatan. Saat itu Gus Dur menjabat sebagai Ketua Umum PBNU.
Saat itu saya hadir dalam momentum bersejarah itu. Tentu dalam kapasitas sebagai wartawan. Karena saat itu saya awal bekerja di Jakarta. Yaitu sebagai redaktur surat kabar Duta Masyarakat Baru. Saat itu Duta Masyarakat Baru diterbitkan Jawa Pos (Dahlan Iskan) bekerjasama dengan Gus Dur. Jadi koran Duta Masyarakat Baru itu milik Gus Dur, sebelum akhirnya berpindah kepemilikan seperti sekarang.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Deklarasi Ciganjur ini penting kita ingat sekarang terutama dalam merespons situasi politik Indonesia 10 tahun pemerintahan Presiden Jokowi yang cenderung mengabaikan konstitusi dan demokrasi.
Deklrasi Ciganjur adalah pertemuan antara mahasiswa dan para tokoh oposisi pemerintahan Presiden Soeharto (Orde Baru) pada 10 November 1998. Mereka adalah Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X.
Seperti dilansir Tempo, deklarasi tersebut bertujuan mendesak reformasi total dengan menanggalkan segala unsur politik Orde Baru.
Baca Juga: Tak Ada Data, Keluarga Kiai Besari Minta Gus Miftah Tak Ngaku-Ngaku Keturunan Kiai Besari
Pertemuan itu menghasilkan Deklarasi Ciganjur, yang berisi delapan butir pokok pemikiran tentang reformasi. Di bawah ini saya kutip secara lengkap.
1-Mengupayakan terciptanya kesatuan dan persatuan nasional.
2-Menegakkan kembali kedaulatan rakyat.
Baca Juga: Kang Irwan Dukung Mbah Kholil, Kiai Bisri dan Gus Dur Ditetapkan jadi Pahlawan Nasional
3-Melaksanakan desentralisasi pemerintahan sesuai dengan otonomi daerah.
4-Melaksanakan reformasi sesuai dengan dengan kepentingan generasi bangsa.
5-Melaksanakan pemilu yang luber dan jurdil guna mengakhiri masa pemerintahan transisi.
Baca Juga: Sowan ke Tokoh Agama GKJW di Balewiyata Malang, Khofifah Napak Tilas Perjuangan Gus Dur
6-Menghapus Dwifungsi ABRI secara bertahap.
7-Mengusut pelaku KKN dengan diawali pengusutan kasus KKN yang dilakukan oleh Soeharto dan Kroninya.
8-Mendesak seluruh anggota Pam Swakarsa untuk membubarkan diri.
Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad
(M. Mas'ud Adnan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News