Mengingat Kembali Deklarasi Ciganjur, Pentingnya Menjaga Konstitusi dan Kedaulatan Rakyat

Mengingat Kembali Deklarasi Ciganjur, Pentingnya Menjaga Konstitusi dan Kedaulatan Rakyat Paraa deklarator Deklarasi Ciganjur foto bersama para mahasiswa. Mereka duduk kiri ke kanan: Sri Sultan Hamengkubuwono X, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati dan Amien Rais pada momentum Deklarasi Ciganjur, di kediaman Gus Dur, Ciganjur Jakarta Selatan, 10 November 1998. (Repro buku Gerak dan Langkah). Foto: Tempo

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Salah satu tonggak penting sejarah reformasi Indonensia adalah . Deklarasi ini disebut karena bertempat di kediaman KH Abdurrahman Wahid () di Ciganjur Jakarta Selatan. Saat itu menjabat sebagai Ketua Umum PBNU.

Saat itu saya hadir dalam momentum bersejarah itu. Tentu dalam kapasitas sebagai wartawan. Karena saat itu saya awal bekerja di Jakarta. Yaitu sebagai redaktur surat kabar Duta Masyarakat Baru. Saat itu Duta Masyarakat Baru diterbitkan Jawa Pos (Dahlan Iskan) bekerjasama dengan . Jadi koran Duta Masyarakat Baru itu milik , sebelum akhirnya berpindah kepemilikan seperti sekarang.

Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan

ini penting kita ingat sekarang terutama dalam merespons situasi politik Indonesia 10 tahun pemerintahan Presiden Jokowi yang cenderung mengabaikan konstitusi dan demokrasi.

Deklrasi Ciganjur adalah pertemuan antara mahasiswa dan para tokoh oposisi pemerintahan Presiden Soeharto (Orde Baru) pada 10 November 1998. Mereka adalah , , Amien Rais, dan Sultan HB X.

Seperti dilansir Tempo, deklarasi tersebut bertujuan mendesak reformasi total dengan menanggalkan segala unsur politik Orde Baru.

Baca Juga: Tak Ada Data, Keluarga Kiai Besari Minta Gus Miftah Tak Ngaku-Ngaku Keturunan Kiai Besari

Pertemuan itu menghasilkan , yang berisi delapan butir pokok pemikiran tentang reformasi. Di bawah ini saya kutip secara lengkap.

1-Mengupayakan terciptanya kesatuan dan persatuan nasional.

2-Menegakkan kembali kedaulatan rakyat.

Baca Juga: Kang Irwan Dukung Mbah Kholil, Kiai Bisri dan Gus Dur Ditetapkan jadi Pahlawan Nasional

3-Melaksanakan desentralisasi pemerintahan sesuai dengan otonomi daerah.

4-Melaksanakan reformasi sesuai dengan dengan kepentingan generasi bangsa.

5-Melaksanakan pemilu yang luber dan jurdil guna mengakhiri masa pemerintahan transisi.

Baca Juga: Sowan ke Tokoh Agama GKJW di Balewiyata Malang, Khofifah Napak Tilas Perjuangan Gus Dur

6-Menghapus Dwifungsi ABRI secara bertahap.

7-Mengusut pelaku KKN dengan diawali pengusutan kasus KKN yang dilakukan oleh Soeharto dan Kroninya.

8-Mendesak seluruh anggota Pam Swakarsa untuk membubarkan diri.

Baca Juga: Aneh, Baca Syahadat 9 Kali Sehari Semalam, Dahlan Iskan Masih Dituding Murtad

(M. Mas'ud Adnan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Semua Agama Sama? Ini Kata Gus Dur':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO