Refleksi Hari Literasi Internasional 9-10 September 2024: Menakar Literasi Era Digital

Refleksi Hari Literasi Internasional 9-10 September 2024: Menakar Literasi Era Digital M. Aminudin.

Oleh: M. Aminudin 

Portal resmi Badan Pendidikan melansir berita perayaan dunia seluruh dunia yang biasa dikuti delegasi Indonesia yang dirayakan puncaknya di Cameron 9-10 September 2024. 

Baca Juga: Khofifah Tekankan Pentingnya Literasi Digital di Pasar Besar Ngawi

Rangkaian acara digelar di Yaoundé, Kamerun. pada tanggal 9 dan 10 September 2024 meliputi konferensi global, upacara penganugerahan Penghargaan Literasi Internasional , dan acara sampingan, seperti pertemuan tahunan Aliansi Literasi Global dalam Kerangka Pembelajaran Sepanjang Hayat (GAL) dan pertemuan Riset Aksi tentang Pengukuran Literasi dan Pendidikan.

Di Indonesia sendiri hari literasi dikenal sebagai Hari Aksara. Pada tahun 2024 hari aksa digelar dari pusat hingga daerah. Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, mengambil tema “Peran Kurikulum Merdeka dalam Meningkatkan Literasi pada Pendidikan Khusus dan Kesetaraan”.

Rangkaian kerja aksi Kemedikbudristek dan pemda untuk bersama masyarakat semakin mengintensifkan program melek aksara melakukan pendataan tentang warga negara tunaaksara, termasuk validasi data yang ada. Ini sangat penting untuk fasilitasi dan intervensi dalam percepatan penuntasan tunaaksara,”

Baca Juga: Di Sanggar Kesenian Langen Kusumo Ponorogo, Khofifah Apresiasi Inovasi Pelestarian Reog

Saat ini, Direktorat PMPK juga mempersiapkan satuan pendidikan masyarakat yang akan menjalankan program penuntasan tunaaksara, baik keaksaraan dasar maupun lanjutan. Dengan dukungan data yang terverifikasi dan tervalidasi dengan baik, program ini bertujuan untuk memfasilitasi 25.000 bantuan keaksaraan dasar dan 600 bantuan keaksaraan lanjutan untuk peserta didik di tahun 2024.

Langkah gerakan melek aksara Kemendikbudristek bersama PEMDA dan masyarakat sangat tepat menjawab Peringkat Indonesia pada Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 meningkat lima sampai enam posisi dari 2018. 

Skor numerasi dan literasi murid di Indonesia trennya terus melandai sejak 2015. PISA di bawah naungan Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada peringkatnya pada tahun 2022 menempatkan Indonesia peringkat 70 dari 80 negara dengan skor literasi membaca 359.

Baca Juga: Hari Perdamaian Internasional, Khofifah Ajak Semua Pihak Terus Serukan Perdamaian di Palestina

Kabar baik berhembus dari Indeks literasi digital Indonesia yang menujukan kembali mengalami peningkatan pada tahun 2022. Hasil tersebut tergambar dari survei Status Literasi Digital Indonesia 2022 yang dilakukan Kementerian Kominfo bekerja sama dengan Katadata Insight Center (KIC).

Pada tahun 2020 Indonesia hanya memperoleh skor 3,46 poin, kemudian tahun 2021 naik menjadi 3,49 poin (naik 0,03 poin). Tahun 2022, Indonesia berhasil naik 0,05 poin dari 3,49 menjadi 3,54 poin.

Kemajuan itu berkat konstribusi semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat sendiri. PEMBERLAKUAN Pembelajaran Jarak Jauh selama masa pandemi atau wabah besar ternyata membawa keberuntungan tidak sengaja (blessing in disguise). 

Baca Juga: Peringati Hari Literasi Internasional, Khofifah Ajak Masyarakat Tingkatkan Minat Baca

Pertama, mempercepat transformasi teknologi informasi di dunia pendidikan. Sebelum masa pandemi teknologi pengajaran hampir semuanya dari pusat sampai daerah hanya mengenal pengajaran konvenional dan tatap muka. Tapi, setelah pandemi hampir seluruh Tanah Air para memangku pendidikan mulai terbiasa menggunakan teknologi informatika.

Menjelang Pandemi Mendikbudristek Nadiem Makarim sudah nyaring mewacanakan Dalam hal digitalisasi pendidikan, terdapat 79.259 sekolah formal telah menerima bantuan TIK tahun 2020-2023 (Belanja Kemendikbudristek dan DAK Fisik), 1.382.512 perangkat TIK telah diberikan untuk mendukung program digitalisasi sekolah (dikdasmen), serta ada empat Platform Digital: Platform Merdeka Mengajar, Platform Kampus Merdeka, Platform Sumber Daya Sekolah, Platform Profil Rapor Pendidikan dan Manajemen Data serta Infrastruktur.

Untuk Platform Merdeka Mengajar (PMM), sejumlah 3.540.856 log in pada Platform Merdeka Mengajar selama tahun 2023, 225.400 sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka telah menggunakan PMM dengan cukup baik, 2.219.099 PTK yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka telah mengakses PMM, serta 267.024 PTK telah mengunggah 774 ribu lebih Bukti Karya pada PMM.

Baca Juga: Koalisi Gemuk di Pamekasan, Ada PAN hingga Gelora

Sementara itu, dalam pemanfataan Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah versi empat atau ARKAS, 392.709 atau 91,28% satuan pendidikan aktif menggunakan ARKAS (Satuan Pendidikan), 100% dinas aktif menggunakan MARKAS (Dinas Pendidikan), serta 53,63 triliun potensi anggaran BOS TA 2023 tercatat pada ARKAS.

Terkait dengan Ekosistem Aplikasi Sistem Informasi Pengadaan Sekolah disingkat SIPLah, terdapat 18 mitra pasar daring pada ekosistem SIPLah, 273.647 Satuan Pendidikan telah menggunakan ekosistem SIPLah, 13,8 triliun telah dibelanjakan melalui ekosistem SIPLah, 52 ribu penyedia barang/jasa telah terhubung dengan 18 mitra e-commerce SIPLah, serta 5,7jt Produk tersedia pada SIPLah, baik produk umum maupun UMKM..

Perkembangan itu tentu memberikan harapan literasi Indonesia terutama sektor akan membawa modernisasi Indonesia lebih baik mengejar negara lain yang berpacu lebih dulu.

Baca Juga: RB Fattah Jasin Kembalikan Formulir Pendaftaran Bacabup Pamekasan ke PBB

Penulis merupakan Peneliti Senior Institute for Strategic and Development Studies (ISDS), pernah menjabat sebagai Staf Ahli Pusat Pengkajian MPR RI pada 2005, Staf Ahli DPR RI 2008, dan Pengurus Pusat IKA Unair Entreneurship Depart

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO