Ramah Lingkungan, TPA Randegan Kota Mojokerto Jadi Tempat Belajar dan Bermain Anak

Ramah Lingkungan, TPA Randegan Kota Mojokerto Jadi Tempat Belajar dan Bermain Anak Kunjungan Pj Wali Kota Mojokerto di TPA Randegan disambut anak anak yang sedang bermain maupun belajar di area ramah lingkungan TPA Randegan

KOTA MOJOKERTO,BANGSAONLINE.com - TPA atau Tempat Pembuangan Akhir Randegan kini jadi tempat bermain dan belajar primadona anak. 

Sebab, sudah menerapkan proses pengolahan sampah yang baik dan ramah lingkungan.

Baca Juga: Pemkot Mojokerto Melalui Dinsos P3A Rehab Rumah Warga yang Tak Layak Huni

"Hari ini, mendapat kunjungan Pj Wali dan Pak Sekdakot serta OPD lainnya. Beliau melihat langsung proses pengelolahan sampah melalui kontro landfill, juga meninjau kolam lindi atau air yang dihasilkan sampah paling bawah, yang ditengah menghasilkan gas metan. Pak Pj juga melihat langsung para pelajar sekolah dasar yang sedang menikmati sejumlah permainan anak di area ramah lingkungan . Beliau juga sempat berinteraksi dengan anak anak, dan memberikan hadiah bagi mereka yang bisa menjawab pertanyaan beliau," jelas Amin Wachid Kepala DLH .

Amin Wachid juga menjelaskan, area ramah lingkungan itu, juga ada perpustakaan sekolah dan pelatihan bank sampah dari kelompok ibu ibu.

Para pelajar yang berkunjung di berkesempatan mempelajari pembuatan keterampilan dengan bahannya dari barang bekas atau sampah yang bisa dimanfaatkan.

Baca Juga: Gowes Hari Santri Kota Mojokerto, Gratis Berhadiah Umrah, Ribuan Peserta Siap Sepeda Sarungan

"Hari ini saja, telah disambangi 4 sekolah untuk bermain maupun belajar. Kedepannya, semoga ada beberapa perusahaan yang dapat mengelola TPA ini, jadi Pemkot hanya bayar teping fee berapa pertonnya. Seperti yang ada di Surabaya, Jombang dan Sidoarjo sudah jalan. Umumnya, pihak swasta kerja sama sampai 20 tahun. Mulai dari pengambilan sampah di titik titik TPS sampai di TPA, truk dan sopirnya dari pihak swasta. Sedangkan nanti, swastanya dapat mengelola penuh pemilihan sampah itu. Misal ada botol botol bekas untuk biji biji sebagai bahan batu bata ringan," urainya.

DLH telah berkoordinasi dengan dinas pendidikan dan dinas perpustakaan, mengenai bagaimana cara mengurangi ketergantungan anak terhadap Hp.

Baca Juga: Menparekraf: Kota Mojokerto Jadi Contoh Pengembangan Ekonomi Kreatif

Mereka yang di bisa manfaatkan taman baca, arena bermain, belajar daur ulang. Di perpustakaan ada permainan tradisional, area atas bisa buat selfi selfi dan ada ayunan juga, sederhana. Terpenting, bagaimana cara untuk melepaskan anak dari ketergantungan hp.

"Kita bisa lihat sendiri, anak anak begitu gembira bermain dan belajar di area ramah lingkungan . Mereka sudah 2 jam bermain, kita berkewajiban mengarahkan anak anak agar memanfaatkan waktu untuk belajar dan bermain mendidik," ungkapnya, Jum'at (20/9/2024).(ris/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pastikan Harga Stabil Jelang Idul Adha, Wali Kota Mojokerto Sidak Pasar Hewan dan Bahan Pangan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO