Penetapan Ketua Baru Fraksi Golkar DPRD Sidoarjo Diwarnai Hujan Interupsi

Penetapan Ketua Baru Fraksi Golkar DPRD Sidoarjo Diwarnai Hujan Interupsi SUKSESI. Mantan Ketua FGBP, Warih Andono bercanda dengan Ketua FGBP yang baru, Khoirul Huda (berkacamata) usai penetapan dalam sidang paripurna DPRD Sidoarjo, kemarin. Foto : musta’in/BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Rapat paripurna DPRD Sidoarjo dengan agenda penetapan Ketua Fraksi Golkar Bintang Persatuan (FGBP) berlangsung panas, Selasa (1/9). Sebab, Anggota FPGB Hadi Subiyanto memprotes keras penetapan Ketua FGBP yang baru karena dianggap tak sesuai aturan Partai Golkar.

Dia mengintrupsi mukadimah yang dibacakan pimpinan sidang, Wakil Ketua DPRD Sidoarjo, Taufik Hidayat yang membacakan surat dari FGBP yang menetapkan Khoirul Huda sebagai ketua fraksi baru menggantikan Warih Andono.

Baca Juga: Anggota DPRD Sidoarjo Terima Beragam Keluhan saat Reses di Kebonsari

"Interupsi pimpinan sidang. Saya minta agar paripurna terkait pembacaan pergantian ketua fraksi agar ditunda. Karena, penetapan pengganti tidak sesuai AD/RT Partai Golkar. Saya tidak ingin ini terjadi di partai lain," katanya dengan nada sengit.

Namun, Taufik Hidayat yang akrab disapa Gandu itu menolak permintaan tersebut. Sebab, alasan yang disampaikan Hadi Subiyanto dianggap urusan internal fraksi dan partai.

"Kami terima surat (penetapan Khoirul Huda sebagai ketua fraksi baru menggantikan Warih Andono) ini dan akan kami bacakan sesuai kesepakatan. Jadi silahkan selesaikan masalahnya di internal saja," kata politisi PDIP itu.

Baca Juga: Tampil Moncer di Debat Pilbup Sidoarjo 2024, Paslon SAE Ingin APBD Jadi Solusi Masalah Rakyat

Pembacaan surat keputusan penetapan Khoirul Huda dibacakan oleh Sekretaris DPRD Sidoarjo Ir Endang Soesijanti. Setelah Endang membacakan surat penetapan itu, Hadi kembali intrupsi. Namun, Gandu tetap berkeras agenda peripurna telah disepakati sehingga tidak bisa ditunda.

Sementara itu, Warih Andono seusai paripurna menyatakan sangat menyayangkan sikap Hadi Subiyanto dianggap bisa memecah partai.

"Apa maksudnya Hadi itu? Kalau begini, partai bisa pecah. Kok aneh-aneh saja," ujarnya. Sedangkan Khoirul Huda mengaku penetapan ketua fraksi telah sesuai prosedur. Menurutnya, penetapan dilakukan DPD Partai Golkar.

Baca Juga: Rakor Bersama DPRD, Pjs Bupati: Perkuat Sinergi Turunkan Angka Korupsi di Sidoarjo

"Sebagai kader partai, penunjukan ini adalah amanat. Jadi semuanya telah berjalan sesuai prosedur," katanya.

Sebenarnya, masalah pengganti Warih sudah dibahas di Badan Musyawarah (Banmus). Namun pembahasan gagal lantaran ada tarik ulur di internal Partai Golkar. Hadi dan Huda menjadi rival memperebutkan kursi yang ditinggalkan Warih Andono yang maju sebagai calon bupati berpaangan dengan Imam Sugiri. (sta/sho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO