GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPC PDIP Gresik memanasi mesin partai di masa musim kampanye Pilkada 2024.yang dimulai pada 25 September hingga 23 November. Saat ini, PDIP Gresik menggelar konsolidasi di semua tingkatan untuk memenangkan kandidat yang diusung pada pesta demokrasi tahun ini.
"Mesin partai tengah kami panasi untuk memenangkan pasangan Yani-Alif di Pilkada Gresik dan Bu Risma-Gus Hans di Pilgub Jatim 2024," kata Ketua DPC PDIP Gresik, Mujid Riduan, kepada BANGSAONLINE.com, Senin (14/10/2024).
Baca Juga: Bawaslu Kabupaten Pasuruan Rekom Pemecatan 2 Sekretariat PPS Pendukung Paslon 02
Ia mengatakan bahwa untuk konsolidasi yang melibatkan pengurus partai di semua tingkatan telah dilaksanakan secara serentak pada Minggu (13/10/2024). Dari 18 kecamatan di Gresik, 16 kecamatan sudah dikonsolidasikan untuk pemenangan Yani-Alif dan Risma-Gus Hans.
Adapun sejumlah kecamatan tersebut adalah, Kecamatan Gresik, Kebomas, Duduksampeyan, Cerme, Benjeng, Balongpanggang, Menganti, Kedamean, Driyorejp, Wringinanom, Manyar, Bungah, Sidayu, Ujungpangkah, Dukun dan Panceng.
"Di 16 kecamatan itu, pengurus DPC, PAC hingga ranting sudah konsolidasi dan bergerak untuk kemenangan Yani-Alif dan Risma-Gus Hans. Untuk 2 kecamatan lain yakni Kecamatan Sangkapura dan Tambak Pulau Bawean segera menyusul," urai Wakil Ketua DPRD Gresik ini.
Baca Juga: Wujudkan Kondusivitas Jelang Pilkada 2024, KKD Jatim Gelar FGD Pengamanan Ruang Digital
Terkait target perolehan suara, Mujid menyebut Yani-Alif melawan bumbung kosong di Pilkada Gresik bisa meraup kemenangan sekira 90 persen dari total hak pilih. Sedangkan untuk Risma-Gus Hans yang melawan Khofifah-Emil dan Luluk-Lukman ditargetkan meraup 60 persen.
"Kami sangat optimis di Pilkada Gresik Yani-Alif menang telak 90 persen, dan Risma-Gus Hans meraup 60 persen di Gresik," tuturnya.
Ia menginstruksikan semua pengurus dan kader agar satu komando menjalankan instruksi DPP PDIP untuk memenangkan Yani-Alif di Pilkada Gresik, dan Risma-Gus Hans di Pilgub Jatim 2024.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
"Tentu jika ada kader yang mbalelo, tak patuh dengan perintah partai, konsekuensinya sanksi. Untuk itu, semua harus tegak lurus dengan perintah DPP," pungkasnya. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News