SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Direktur Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), Baihaki Sirajt mengingatkan kepada petahana yang menjadi calon tunggal di Pilkada 2024 untuk mewaspadai kotak kosong.
Sebab, ekskalasi gerakan pilih kotak kosong semakin meningkat. Tak terkecuali di Kota Surabaya.
Baca Juga: Wali Kota Eri Sebut HGB 656 Hektare Bukan di Perairan Surabaya, Walhi Jatim Curiga soal ini
"Munculnya gerakan yang mengkampanyekan pilih kotak kosong tentu tidak boleh dianggap remeh incumbent. Apalagi eskalasinya makin meningkat. Jangan sampai incumbent dikalahkan kotak kosong, seperti yang pernah terjadi di pilkada Kota Makassar," ujar Baihaki Kamis (17/10/2024).
Baihaki mengungkapkan, munculnya gerakan pilih kotak kosong di pilkada Surabaya disebabkan sejumlah alasan.
Di antaranya, kelompok masyarakat yang tidak puas dengan kepemimpinan Eri - Armuji di periode pertama.
Baca Juga: Dihadiri Wali Kota dan Kapolrestabes, PCNU Surabaya Gelar Doa Bersama Jelang Harlah ke-102
Baihaki, melanjutkan, ketidakpuasan itu terjadi karena sejumlah variabel. Misalnya, program atau janji kampanye yang belum terpenuhi di periode pertama.
"Janji kampanye yang paling banyak ditagih masyarakat Surabaya adalah pelepasan surat hijau. Disamping janji kampanye lain yang belum terealisasi," imbuh Baihaki.
Meski demikian, Baihaki mengatakan agar Eri Cahyadi tidak perlu panik menghadapi gerakan pilih kotak kosong.
Baca Juga: Fasum dan Taman Rusak, Wali Kota Surabaya Geram, Lapor Polisi dan Minta Komdigi Blokir Apk Jagat
Menurutnya, sebagai petahana, Eri harus mensosialisasikan janji kampanye yang sudah dijalankan.
Baihaki menambahkan, kelebihan incumbent adalah sudah menjalankan pemerintahan. Karena itu, sepatutnya mereka mensosialisasikan program kerja mereka.
"Incumbent itu wajib mempublikasikan keberhasilan mereka kepada masyarakat sebagai pemberi mandat. Contoh keberhasilan Eri Cahyadi adalah penurunan angka stunting hingga mendekati Zero. Selain itu juga ada Kota Lama Surabaya dan penataan Jalan Tunjungan sehingga menjadi destinasi wisata. Itu harus disosialisasikan secara meluas," pungkas Baihaki. (tim)
Baca Juga: Penggugat Pilkada Gresik Minta Coblos Ulang di 7 Kecamatan, Apa Alasannya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News