Khofifah: Santri-Santri Jatim Paling Siap Jemput Indonesia Emas 2045

Khofifah: Santri-Santri Jatim Paling Siap Jemput Indonesia Emas 2045 Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat saat menghadiri acara Muslimat di Puspa Agro, Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Foto: Devi Fitri Afriyanti/BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa santri di akan menjadi garda terdepan dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri acara Muslimat di Puspa Agro, Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo.

Baca Juga: Jatim Penghasil Durian Terbesar, Khofifah Bakal Jadikan Ekspor Unggulan Demi Kesejahteraan Petani

Khofifah mengatakan peran santri semakin krusial berkat adanya Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Gubernur (Pergub) mengenai santri.

"Santri-santri insyaallah paling siap menjemput rezeki Indonesia Emas 2045," kata .

Menurut Khofifah, setelah pemerintah menetapkan Nasional, adalah provinsi yang pertama kali memiliki perda tentang pesantren.

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Bersama Polda Jatim Tanam Jagung Serentak di Blitar, Dukung Swasembada Pangan

Demikian pula agar bisa melaksanakan Perda Pesantren, juga yang pertama kali memiliki Pergub Pesantren.

Pada kesempatan itu Khofifah juga menegaskan, dirinya adalah orang pertama yang diminta pertimbangan terkait rencana penetapan oleh Jokowi sebelum dilantik menjadi presiden.

"Karena saya termasuk yang ditugasi proses diawal hari santri dan ketika ada undang-undang pesantren provinsi pertama yang membreakdown dalam perda persantren. yang pertama yang membreakdown dalam pergub pesantren. jadi InsyaAllah ekosistemnya sudah terbangun sangat baik di ," terang Khofifah.

Baca Juga: Cegah PMK Bareng Kwarda Pramuka, BPBD Jatim Lakukan Penyemprotan di Balongpanggang Gresik

Upaya memajukan sumber daya manusia khususnya santri, sudah dilakukan dengan memberikan beasiswa baik S1, S2 hingga S3. Jumlah santri penerima beasiswa juga terus bertambah, termasuk guru madrasah diniyah.

Program beasiswa untuk santri sebenarnya sudah dilakukan sejak Gubernur Soekarwo, namun saat itu hanya untuk S1. Semenjak Khofifah menjadi gubernur, program beasiswa ditambah untuk S2 dan S3 termasuk guru madrasah diniyah.

"Insyaallah perannya (santri) akan lebih besar, lebih kuat lagi, dan lebih membumi lagi," kata Khofifah. (dev/van)

Baca Juga: Bicara Toleransi di UINSA, Khofifah Ungkap Pengalamannya Tangani Konflik di Tolikara Papua

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Murah Meriah, Wisata Lembah Djati Tawarkan Kebun Bunga dan Spot Foto Instagramable':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO